medcom.id, Jakarta: Jembatan penyeberangan orang yang ambruk di KM7+200 tol Lingkar Luar, BSD, hingga kini belum dapat dievakuasi. Dua crane yang disiapkan petugas tak mampu mengangkat badan truk dan jembatan.
Ditektur Utama Tol BSD Purwoto mengatakan, pihaknya mengerahkan dua crane yang memiliki kapasitas angkut masing-masing 50 ton. Namun alat berat itu tidak mampu mengangkat badan jembatan.
Pantauan Metrotvnews.com, percobaan pertama pengangkatan gagal dilakukan karena tali sling baja crane putus saat dipaksa mengangkat jembatan.
"Kami sedang menunggu dua crane dengan kapasitas 160 ton dari Tanjung Priok. Masih dalam perjalanan, saya harap cepat sampai. Begitu sampai proses evakuasi dua jam selesai," kata Purwoto di KM7+200 tol Jorr BSD, Tangerang Selatan, Banten, Senin (16/5/2016).
Ditektur Utama Tol BSD Purwoto. Foto: MTVN/Whisnu
Begitu selesai evakuasi, Purwoto memastikan akan membangun kembali JPO yang ambruk. Pihaknya akan mendesain ulang JPO. "Kita akan desain ulang, kemungkinan pakai plat baja. Lokasinya tetap di sini," kata Purwoto
Ia membantah ada kesalahan konstruksi dalam pembangunan JPO. "Usia jembatan sudah 10 tahun, kita desain sesuai ketentuan lima meter. Kita selalu cek rutin kondisi jalan, termasuk jembatan," ujarnya.
Pantauan Metrotvnews.com, arus kendaraan dari arah Serpong mulai lancar dan terurai. Sementara, kendaraan dari arah Jakarta masih tersendat. Sistem contra flow masih diberlakukan.
Truk pengangkut crane menabrak JPO. Foto: MI/Susanato
"Jam 16.00 contra flow kita berlakukan untuk arah Jakarta. Kita koordinasi dengan pengelola tol," kata Kasat Lantas Polres Tangerangan Selatan AKP Prayoga Angga kepada Metrotvnews.com.
Polisi membuka pintu Tol Pondok Aren dari arah Jakarta. Sementara pintu Tol Rawa Buntu dan BSD ditutup dari arah Serpong. Petugas mengutamakan kendaraan dari arah Jakarta ke Serpong. Sistem ini berlaku sampai malam hari.
Angga mengatakan, bila JPO yang ambruk belum dapat dievakuasi hingga besok pagi, sistem contra flow akan diberlakukan dalam dua fase. Namun, iya yakin proses evakuasi selesai hari ini.
"Fase pertama pagi pukul 7.00 WIB – 16.00 WIB dari arah Serpong. Fase kedua pukul 16.00 WIB hingga malam dari arah Jakarta," kata Angga.
Sebelumnya, pada Minggu, pukul 21.55 WIB truk Fuso bernomor polisi B 9026 UEA yang membawa crane menabrak JPO di KM 7 + 200. JPO ambruk. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.
medcom.id, Jakarta: Jembatan penyeberangan orang yang ambruk di KM7+200 tol Lingkar Luar, BSD, hingga kini belum dapat dievakuasi. Dua crane yang disiapkan petugas tak mampu mengangkat badan truk dan jembatan.
Ditektur Utama Tol BSD Purwoto mengatakan, pihaknya mengerahkan dua
crane yang memiliki kapasitas angkut masing-masing 50 ton. Namun alat berat itu tidak mampu mengangkat badan jembatan.
Pantauan Metrotvnews.com, percobaan pertama pengangkatan gagal dilakukan karena tali sling baja crane putus saat dipaksa mengangkat jembatan.
"Kami sedang menunggu dua crane dengan kapasitas 160 ton dari Tanjung Priok. Masih dalam perjalanan, saya harap cepat sampai. Begitu sampai proses evakuasi dua jam selesai," kata Purwoto di KM7+200 tol Jorr BSD, Tangerang Selatan, Banten, Senin (16/5/2016).
Ditektur Utama Tol BSD Purwoto. Foto: MTVN/Whisnu
Begitu selesai evakuasi, Purwoto memastikan akan membangun kembali JPO yang ambruk. Pihaknya akan mendesain ulang JPO. "Kita akan desain ulang, kemungkinan pakai plat baja. Lokasinya tetap di sini," kata Purwoto
Ia membantah ada kesalahan konstruksi dalam pembangunan JPO. "Usia jembatan sudah 10 tahun, kita desain sesuai ketentuan lima meter. Kita selalu cek rutin kondisi jalan, termasuk jembatan," ujarnya.
Pantauan M
etrotvnews.com, arus kendaraan dari arah Serpong mulai lancar dan terurai. Sementara, kendaraan dari arah Jakarta masih tersendat. Sistem contra flow masih diberlakukan.
Truk pengangkut crane menabrak JPO. Foto: MI/Susanato
"Jam 16.00 contra flow kita berlakukan untuk arah Jakarta. Kita koordinasi dengan pengelola tol," kata Kasat Lantas Polres Tangerangan Selatan AKP Prayoga Angga kepada
Metrotvnews.com.
Polisi membuka pintu Tol Pondok Aren dari arah Jakarta. Sementara pintu Tol Rawa Buntu dan BSD ditutup dari arah Serpong. Petugas mengutamakan kendaraan dari arah Jakarta ke Serpong. Sistem ini berlaku sampai malam hari.
Angga mengatakan, bila JPO yang ambruk belum dapat dievakuasi hingga besok pagi, sistem contra flow akan diberlakukan dalam dua fase. Namun, iya yakin proses evakuasi selesai hari ini.
"Fase pertama pagi pukul 7.00 WIB – 16.00 WIB dari arah Serpong. Fase kedua pukul 16.00 WIB hingga malam dari arah Jakarta," kata Angga.
Sebelumnya, pada Minggu, pukul 21.55 WIB truk Fuso bernomor polisi B 9026 UEA yang membawa crane menabrak JPO di KM 7 + 200. JPO ambruk. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini
.Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)