medcom.id, Jakarta: Dua orang yang salah satunya diduga Santoso tewas dalam baku tembak dengan Satgas Tinombala di wilayah pegunungan Desa Tambarana, Pesisir Utara Poso, Sulawesi Tengah, kemarin. Satu jenazah lain diduga rekan Santoso bernama Basri.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan, identitas kedua korban sangat mirip dengan pimpinan kelompok sipil bersenjata Majelis Indonesia Timur (MIT).
"Jadi kita buka sekali lagi 80 persen katakanlah, 90 persen katakanlah dia adalah Santoso. Yang satunya lagi kira-kira 70 persen adalah Basri," kata Tito di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (20/7/2016).
Tito menuturkan, kepastian tewasnya Santoso dan Basri akan diketahui beberapa jam lagi. Sebab saat ini pihaknya masih melakukan identifikasi korban di RS Bhayangkara, Palu.
Berdasarkan kesaksian anggota polisi yang pernah menangkap keduanya, Basri diketahui memiliki banyak tato di area punggung. Korban yang tertangkap juga memiliki ciri serupa.
"Mungkin ya kira-kira 1-2 jam mendatang kita akan mendapat konfirmasi Santoso dari saksi-saksi ini. Jadi Basri memang banyak Tato di badannya. Tahun 2007 pernah tertangkap. Jadi tato-tatonya juga mirip dengan Basri," bebernya.
ejumlah prajurit TNI menyusuri jalan setapak dalam hutan untuk memburu kelompok Santoso di Desa Sedoa, Lore Utara, Poso, Sulawesi Tengah, Kamis (24/3/2016). Foto: Antara/Edy/BMS
Selain saksi dari kepolisian, Tito juga menghadirkan tersangka lain untuk memastikan korban tembak itu adalah Santoso dan Basri. Kelima tersangka yang ditangkap dalam operasi Tinombala ini masih ditahan di Polda Sulawesi Tengah.
"Ada tersangka-tersangka yang sekarang lagi ditahan saat ditangkap dalam operasi Tinombala ada lima orang. Mereka nanti akan diperlihatkan juga," kata dia.
Sementara itu, Istana masih menunggu hasil dari identifikasi korban tembak. Sekretaris Kabinet Pramono Anung enggan memastikan identitas kedua pria itu adalah Santoso dan Basri.
"Tentunya masih diidentifikasi DNA mereka dan sebagainya. Tetapi prestasi yang diraih tim gabungan ini tentunya cukup menggembirakan," kata Pramono.
Politikus PDIP ini menambahkan, pemerintah berharap operasi pengejaran kelompok Santoso beserta jaringannya di Poso, Sulawesi Tengah segera selesai.
"Mudah-mudahan operasi disana bisa segera diakhiri," pungkasnya.
<blockquote class="twitter-video" data-lang="en"><p lang="in" dir="ltr">Kapolri: 90 Persen Jenazah Itu adalah Santoso <a href="https://t.co/rVKa32Cwmp">https://t.co/rVKa32Cwmp</a> <a href="https://t.co/WHKZWHjO0y">pic.twitter.com/WHKZWHjO0y</a></p>— METRO TV (@Metro_TV) <a href="https://twitter.com/Metro_TV/status/755288924390469632">July 19, 2016</a></blockquote>
<script async src="//platform.twitter.com/widgets.js" charset="utf-8"></script>
medcom.id, Jakarta: Dua orang yang salah satunya diduga Santoso tewas dalam baku tembak dengan Satgas Tinombala di wilayah pegunungan Desa Tambarana, Pesisir Utara Poso, Sulawesi Tengah, kemarin. Satu jenazah lain diduga rekan Santoso bernama Basri.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan, identitas kedua korban sangat mirip dengan pimpinan kelompok sipil bersenjata Majelis Indonesia Timur (MIT).
"Jadi kita buka sekali lagi 80 persen katakanlah, 90 persen katakanlah dia adalah Santoso. Yang satunya lagi kira-kira 70 persen adalah Basri," kata Tito di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (20/7/2016).
Tito menuturkan, kepastian tewasnya Santoso dan Basri akan diketahui beberapa jam lagi. Sebab saat ini pihaknya masih melakukan identifikasi korban di RS Bhayangkara, Palu.
Berdasarkan kesaksian anggota polisi yang pernah menangkap keduanya, Basri diketahui memiliki banyak tato di area punggung. Korban yang tertangkap juga memiliki ciri serupa.
"Mungkin ya kira-kira 1-2 jam mendatang kita akan mendapat konfirmasi Santoso dari saksi-saksi ini. Jadi Basri memang banyak Tato di badannya. Tahun 2007 pernah tertangkap. Jadi tato-tatonya juga mirip dengan Basri," bebernya.
ejumlah prajurit TNI menyusuri jalan setapak dalam hutan untuk memburu kelompok Santoso di Desa Sedoa, Lore Utara, Poso, Sulawesi Tengah, Kamis (24/3/2016). Foto: Antara/Edy/BMS
Selain saksi dari kepolisian, Tito juga menghadirkan tersangka lain untuk memastikan korban tembak itu adalah Santoso dan Basri. Kelima tersangka yang ditangkap dalam operasi Tinombala ini masih ditahan di Polda Sulawesi Tengah.
"Ada tersangka-tersangka yang sekarang lagi ditahan saat ditangkap dalam operasi Tinombala ada lima orang. Mereka nanti akan diperlihatkan juga," kata dia.
Sementara itu, Istana masih menunggu hasil dari identifikasi korban tembak. Sekretaris Kabinet Pramono Anung enggan memastikan identitas kedua pria itu adalah Santoso dan Basri.
"Tentunya masih diidentifikasi DNA mereka dan sebagainya. Tetapi prestasi yang diraih tim gabungan ini tentunya cukup menggembirakan," kata Pramono.
Politikus PDIP ini menambahkan, pemerintah berharap operasi pengejaran kelompok Santoso beserta jaringannya di Poso, Sulawesi Tengah segera selesai.
"Mudah-mudahan operasi disana bisa segera diakhiri," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MBM)