medcom.id, Jakarta: Jejak Sultan Aziansyah, 22, di dunia maya ditemukan dalam situs berbagi artikel slideshare. Penulis dalam akun tersebut memiliki nama yang sama dengan Sultan. Dalam akun Sultan tersebut berisi ujaran berjihad.
Mabes Polri masih menyelidiki akun yang diduga milik Sultan. "Yang bersangkutan masih kita selidki konten akunnya, ada blog dan website," ujar Kadiv Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (20/10/2016).
Boy menuturkan, bagian digital forensik sedang menyelidiki jejak Sultan di dunia maya. Penyelidikan untuk mengetahui rutinitas Sultan berselancar.
Baca: Jejak Sultan di Dunia Maya
Termasuk dengan siapa saja Sultan berkomunikasi. "Upaya klonning sedang dilakukan dengan siapa saja percakapan dilakukan," jelas Boy.
Polisi berjaga-jaga di lokasi penyerangan di Cikokol. Foto: Ant/Muhammad Iqbal.
Sultan, kata Boy, sempat bekerja sebagai programmer dan web design. Sebelum bergabung dengan jaringan teror, Sultan memiliki kehidupan normal selayaknya pemuda seusianya.
"Dia tadinya hidup normal, punya keahlian informatika. Normal, seperti pemuda umumnya. Sempat mencari pekerjaan di bidang IT. Perjalanan itu yang menjembatani dia. Itu lah mulai pengaruh teknologi informasi. Saya yakin ilmu pengetahuan mengenai pergerakan ini melalui IT itu," jelas Boy.
Sultan menyerang Kepala Polsek Tangerang Kota Kompol Effendi dan dua anak buahnya di sekitar Lembaga Pendidikan Yupentek, Cikokol, Tangerang Kota, kemarin. Sultan menyerang menggunakan golok. Dia juga sempat melempar diduga bom ke dalam pospol sebelum ditembak petugas.
Effendi mengalami luka tusuk di dada. Sementara anggota polisi lain, Iptu Bambang Haryadi terluka di dada dan punggung kiri dan Bripka Sukardi menderita luka bacok di punggung dan lengan.
Sedangkan Sultan, meninggal saat dirujuk ke Rumah Sakit Polri, Kramatjati, Jakarta Timur. Ia kehabisan darah dalam perjalanan menuju RS Polri.
Dari lokasi kejadian, polisi menyita barang bukti satu pisau, satu badik, satu sarung badik, dua benda diduga bom pipa, satu tas hitam, satu sorban putih, dan satu stiker berlambang ISIS.
medcom.id, Jakarta: Jejak Sultan Aziansyah, 22, di dunia maya ditemukan dalam situs berbagi artikel slideshare. Penulis dalam akun tersebut memiliki nama yang sama dengan Sultan. Dalam akun Sultan tersebut berisi ujaran berjihad.
Mabes Polri masih menyelidiki akun yang diduga milik Sultan. "Yang bersangkutan masih kita selidki konten akunnya, ada blog dan website," ujar Kadiv Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (20/10/2016).
Boy menuturkan, bagian digital forensik sedang menyelidiki jejak Sultan di dunia maya. Penyelidikan untuk mengetahui rutinitas Sultan berselancar.
Baca:
Jejak Sultan di Dunia Maya
Termasuk dengan siapa saja Sultan berkomunikasi. "Upaya klonning sedang dilakukan dengan siapa saja percakapan dilakukan," jelas Boy.
Polisi berjaga-jaga di lokasi penyerangan di Cikokol. Foto: Ant/Muhammad Iqbal.
Sultan, kata Boy, sempat bekerja sebagai programmer dan web design. Sebelum bergabung dengan jaringan teror, Sultan memiliki kehidupan normal selayaknya pemuda seusianya.
"Dia tadinya hidup normal, punya keahlian informatika. Normal, seperti pemuda umumnya. Sempat mencari pekerjaan di bidang IT. Perjalanan itu yang menjembatani dia. Itu lah mulai pengaruh teknologi informasi. Saya yakin ilmu pengetahuan mengenai pergerakan ini melalui IT itu," jelas Boy.
Sultan menyerang Kepala Polsek Tangerang Kota Kompol Effendi dan dua anak buahnya di sekitar Lembaga Pendidikan Yupentek, Cikokol, Tangerang Kota, kemarin. Sultan menyerang menggunakan golok. Dia juga sempat melempar diduga bom ke dalam pospol sebelum ditembak petugas.
Effendi mengalami luka tusuk di dada. Sementara anggota polisi lain, Iptu Bambang Haryadi terluka di dada dan punggung kiri dan Bripka Sukardi menderita luka bacok di punggung dan lengan.
Sedangkan Sultan, meninggal saat dirujuk ke Rumah Sakit Polri, Kramatjati, Jakarta Timur. Ia kehabisan darah dalam perjalanan menuju RS Polri.
Dari lokasi kejadian, polisi menyita barang bukti satu pisau, satu badik, satu sarung badik, dua benda diduga bom pipa, satu tas hitam, satu sorban putih, dan satu stiker berlambang ISIS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DOR)