Jakarta: Pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di DKI Jakarta dinilai mulai membuahkan hasil dengan menekan penyebaran virus korona (covid-19). Sebanyak 60 persen masyarakat Ibu Kota telah patuh melaksanakan aktivitas di rumah.
"Saya bilang ke Pak Anies (Gubernur DKI Jakarta) ini harus dipertahankan jangan kendor. Kalau perlu bisa ditingkatkan menjadi 70-80 persen sehingga benar-benar akan terus melandai (kasusnya)," kata pakar epidemi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) Pandu Riono dalam diskusi Crosscheck #FromHome by Medcom.id bertajuk 'Yuri Bicara Akhir Pandemi' yang disiarkan melalui live streaming, Minggu, 3 Mei 2020.
Menurut dia, persentase ini membuktikan PSBB membawa dampak signifikan terhadap berkurangnya jumlah kasus covid-19. Namun, upaya itu harus dilakukan masyarakat dengan konsistensi terhadap imbauan yang digaungkan pemerintah.
"Jadi memang Jakarta sudah berefek. Tapi Jakarta itu bukan Indonesia, Indonesia bukan Jakarta. Jadi seharusnya kita juga melihat pembatasan sosial itu efeknya di semua wilayah," ucap Pandu.
Pandu mencontohkan wilayah Jawa Tengah masih di bawah 40 persen jumlah masyarakat yang beraktivitas di rumah. Sementara itu, Jawa Timur saat ini baru mencapai 50 persen.
"Kita harapkan mereka meningkatkan 10 persen saja," ucap Pandu.
Baca: Yuri: Sulit Prediksi Kapan Pandemi Covid-19 Berakhir
Pandu mengatakan jika PSBB digarap maksimal pemerintah daerah (pemda), suatu saat upaya penanganan masalah kesehatan di Indonesia ini bisa menjadi pembelajaran. Dengan begitu, pembatasan juga bisa dikurangi.
"Kita bisa membuat norma-norma baru, seperti menggunakan masker dan sebagainya. Penanganan yang baik menurut pengalaman Indonesia yang mempunyai dampak," ujar Pandu.
Jakarta: Pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di DKI Jakarta dinilai mulai membuahkan hasil dengan menekan penyebaran virus korona (
covid-19). Sebanyak 60 persen masyarakat Ibu Kota telah patuh melaksanakan aktivitas di rumah.
"Saya bilang ke Pak Anies (Gubernur DKI Jakarta) ini harus dipertahankan jangan kendor. Kalau perlu bisa ditingkatkan menjadi 70-80 persen sehingga benar-benar akan terus melandai (kasusnya)," kata pakar epidemi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) Pandu Riono dalam diskusi Crosscheck #FromHome by Medcom.id bertajuk 'Yuri Bicara Akhir Pandemi' yang disiarkan melalui live streaming, Minggu, 3 Mei 2020.
Menurut dia, persentase ini membuktikan PSBB membawa dampak signifikan terhadap berkurangnya jumlah kasus covid-19. Namun, upaya itu harus dilakukan masyarakat dengan konsistensi terhadap imbauan yang digaungkan pemerintah.
"Jadi memang Jakarta sudah berefek. Tapi Jakarta itu bukan Indonesia, Indonesia bukan Jakarta. Jadi seharusnya kita juga melihat pembatasan sosial itu efeknya di semua wilayah," ucap Pandu.
Pandu mencontohkan wilayah Jawa Tengah masih di bawah 40 persen jumlah masyarakat yang beraktivitas di rumah. Sementara itu, Jawa Timur saat ini baru mencapai 50 persen.
"Kita harapkan mereka meningkatkan 10 persen saja," ucap Pandu.
Baca:
Yuri: Sulit Prediksi Kapan Pandemi Covid-19 Berakhir
Pandu mengatakan jika PSBB digarap maksimal pemerintah daerah (pemda), suatu saat upaya penanganan masalah kesehatan di Indonesia ini bisa menjadi pembelajaran. Dengan begitu, pembatasan juga bisa dikurangi.
"Kita bisa membuat norma-norma baru, seperti menggunakan masker dan sebagainya. Penanganan yang baik menurut pengalaman Indonesia yang mempunyai dampak," ujar Pandu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)