Jakarta: Pemerintah pusat dan pemerintah daerah diminta tidak mengendurkan pengecekan virus korona (covid-19) saat kenormalan baru (new normal). Penyebaran virus tak terkendali jika penelusuran dikendurkan.
"Ini dilihat dari tes yang sangat penting, tes yang menentukan adanya mulai pandemi dan akhir pandemi, ini testing yang sangat penting," kata praktisi dan peneliti pandemi, Dicky Budiman dalam telekonferensi di Jakarta, Sabtu, 22 Agustus 2020.
Menurut Dicky Indonesia belum memasuki puncak pandemi meski kenaikan kasus baru covid-19 di atas seribu per hari. Penelusuran kontak dan pengetesan massal harus terus dilakukan.
Dia menyebut tingginya kasus membuktikan penelusuran masif yang dilakukan pemerintah. Pemerintah diminta terus melakukan penelusuran kontak meski obat penyembuh virus belum ditemukan.
"Ada atau tidak adanya vaksin atau obat testing itu penting dilakukan, ini harus dipahami," ujar Dicky.
Baca: Penambahan Kasus Positif dan Sembuh Covid-19 Terbanyak di Jakarta
Dicky paham pemerintah pusat maupun daerah berusaha mengembalikan ekonomi di tengah kenormalan baru. Namun, dia meminta pemerintah tak acuh dalam penanganan virus.
"Ini bukan Indonesia saja tapi semua negara bahkan negara maju seperti Australia yang sedang berusaha keluar dari situasi ini," tutur Dicky.
Pengetatan pengecekan massal dinilai bisa mengakhiri pandemi. Dengan mengetahui paparan virus, pihak terinfeksi bisa langsung diobati agar tidak menyebarkan virus ke orang lain.
"Kita bisa lihat dari indikator positif rate kita yang masih di atas kisaran 10 persen, ini artinya masih banyak kasus infeksi yang perlu dideteksi," ucap Dicky.
Jakarta: Pemerintah pusat dan pemerintah daerah diminta tidak mengendurkan pengecekan virus korona (
covid-19) saat kenormalan baru (
new normal). Penyebaran virus tak terkendali jika penelusuran dikendurkan.
"Ini dilihat dari tes yang sangat penting, tes yang menentukan adanya mulai pandemi dan akhir pandemi, ini testing yang sangat penting," kata praktisi dan peneliti pandemi, Dicky Budiman dalam telekonferensi di Jakarta, Sabtu, 22 Agustus 2020.
Menurut Dicky Indonesia belum memasuki puncak pandemi meski kenaikan kasus baru covid-19 di atas seribu per hari. Penelusuran kontak dan pengetesan massal harus terus dilakukan.
Dia menyebut tingginya kasus membuktikan penelusuran masif yang dilakukan pemerintah. Pemerintah diminta terus melakukan penelusuran kontak meski obat penyembuh virus belum ditemukan.
"Ada atau tidak adanya vaksin atau obat testing itu penting dilakukan, ini harus dipahami," ujar Dicky.
Baca: Penambahan Kasus Positif dan Sembuh Covid-19 Terbanyak di Jakarta
Dicky paham pemerintah pusat maupun daerah berusaha mengembalikan ekonomi di tengah kenormalan baru. Namun, dia meminta pemerintah tak acuh dalam penanganan virus.
"Ini bukan Indonesia saja tapi semua negara bahkan negara maju seperti Australia yang sedang berusaha keluar dari situasi ini," tutur Dicky.
Pengetatan pengecekan massal dinilai bisa mengakhiri pandemi. Dengan mengetahui paparan virus, pihak terinfeksi bisa langsung diobati agar tidak menyebarkan virus ke orang lain.
"Kita bisa lihat dari indikator positif rate kita yang masih di atas kisaran 10 persen, ini artinya masih banyak kasus infeksi yang perlu dideteksi," ucap Dicky.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)