Bali. Foto : MI/Ramdani.
Bali. Foto : MI/Ramdani.

Sektor Pariwisata Bali Perlu Berorientasi pada Kualitas

Fachri Audhia Hafiez • 11 Juni 2020 14:27
Jakarta: Sektor pariwisata khususnya di Bali menjadi salah satu destinasi terdampak pandemi virus korona (covid-19). Meski pariwisata Bali baru diizinkan dibuka Oktober 2020, formulasi menggaet wisawatan lokal atau asing perlu dimatangkan.
 
Member The World Tourism Organization (UNWTO), I Gede Ardika, mengusulkan ada perubahan orientasi sektor pariwisata Bali. Salah satunya, tak lagi berorientasi pada kuantitas, tetapi pada kualitas pariwisata.
 
"Indikator utama kita nantinya ada pergeseran dari kuantitatif tapi ke kualitatif. Jadi jangan lihat jumlahnya," kata Ardika dalam Webinar Media Academy bertajuk 'Opportunity Ahead and Sustainable Tourism', Kamis, 11 Juni 2020.

Kualitas yang dimaksud yakni menjaga agar sektor pariwisata Bali tidak overtourism atau kedatangan wisatawan yang terlalu tinggi. Hal tersebut mestinya menjadi keunggulan sektor pariwisata Indonesia.
 
Menurut Ardika, dalam sebuah kajian mestinya Bali hanya menerima lima juta wisatawan. Sedangkan target saat ini Bali menampung sekitar delapan juta wisatawan.
 
Melalui pengurangan jumlah tersebut, kata dia, pariwisata Bali juga mendukung upaya pengendalian penyebaran virus korona. Pengurangan target kedatangan jumlah wisawatan tersebut diharapkan menjaga sosial, budaya dan destinasi tempat wisata di Bali.
 
Baca: Bali Perlu Inovasi Pariwisata Hadapi Kenormalan Baru
 
Situasi tersebut sama halnya dengan kondisi di Pulau Komodo yang membatasi jumlah pengunjung. Hal tersebut kebutuhan konservasi.
 
Namun, perlu keberanian dari pemerintah daerah (Pemda) untuk mengeluarkan kebijakan penurunan jumlah target wisatawan tersebut. Artinya, tidak hanya sekadar mengejar dimensi ekonomi.
 
"Secara pokok jangan lihat sisi ekonomi. Padahal pariwisata multi dimensi lingkungan harus dipertimbangkan jangan cuma untung-untung tapi juga buntung," ucap Ardika.
 
Head of Media Hospitality Media Group Marcella Sapardan mengatakan protokol kesehatan perlu dimaksimalkan dalam pelaksanaan menyambut sektor pariwisata Bali di era new normal. Sehingga, Indonesia bisa unggul dalam upaya pencegahan virus korona di sektor pariwisata.
 
"Kita konsisten dan melibatkan semua. Melibatkan supplier kita (pencegahan covid-19) yang sering datang. Sebanyak mungkin yang kita sertakan (protokol kesehatan) dalam new normal," ujar Marcella.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JMS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan