Kepala BMKG Dwikorita Karnawati. Dok Tangkapan Layar
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati. Dok Tangkapan Layar

Dasar Rekonstruksi Bangunan, BMKG Ungkap Zona Patahan Pascagempa Cianjur

Theofilus Ifan Sucipto • 08 Desember 2022 16:55
Jakarta: Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan zona patahan pascagempa Cianjur, Jawa Barat. Identifikasi zona patahan mesti diperhatikan pemerintah sebelum membangun kembali.
 
"Zona patah harus dikosongkan karena dikhawatirkan kalau dibangun di zona patah, kurang lebih 20 tahun lagi, runtuh lagi," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam telekonferensi di Jakarta, Kamis, 8 Desember 2022.
 
Dwikorita mengatakan zona patahan membentang dari Desa Nagrak ke Desa Ciherang. Zona itu melintasi Desa Cibulakan, Desa Benjot, Desa Sarampad, Desa Mangunkerta, Desa Nyalindung, Desa Cibeureum, dan Desa Ciputri.

"Sepanjang garis di zona patahan harus dikosongkan dan kanan kiri kurang lebih 300 hingga 500 meter tegak lurus juga harus dikosongkan," ujar dia.
 
Dwikorita menyebut sejatinya BMKG sudah mengidentifikasi 295 patahan aktif di Indonesia. Namun, patahan di Cugenang belum teridentifikasi sebelumnya.
 
"Jadi baru saja ditemukan dan penetapan zona patahan sangat vital dalam mendukung pembangunan kembali rumah-rumah yang rusak," papar dia.
 

Baca Juga: Presiden: Pembangunan Sekolah Terdampak Gempa Cianjur Harus Selesai 3 Bulan!


Dwikorita menjelaskan pihaknya menggunakan berbagai dasar pertimbangan dalam menentukan zona patahan. Mulai dari mekanisme pergerakan patahan hingga pelamparan kemenerusan retakan permukaan tanah.
 
"Kemudian sebaran kerusakan bangunan dan titik longsor karena gempa serta kelurusan morfologi," tutur dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan