Ilustrasi Medcom.id.
Ilustrasi Medcom.id.

Kemenkes Akan Siapkan 10 Ribu Dosis Vaksin Cacar Monyet

Atalya Puspa • 21 Agustus 2022 03:20
Jakarta: Kementerian Kesehatan (Kemenkes) akan menyiapkan 10 ribu dosis vaksin cacar monyet di Indonesia. Namun, vaksin itu belum akan digunakan untuk vaksinasi massal karena ada rekomendasi dari World Health Organization (WHO) mengenai vaksinasi massal untuk cacar monyet.
 
"Ada dua atau tiga negara yang sudah melakukan vaksinasi. Dan kita sedang proses pengadaan dan harus melalui rekomendasi dari Badan POM. InsyaAllah ada sekitar 10 ribu vaksin yang akan diadakan di Indonesia," kata Syahril dalam konferensi secara virtual, Sabtu, 20 Agustus 2022.
 
Nantinya, lanjut dia, vaksin itu akan diberikan kepada orang yang tengah menderita cacar monyet dan pada orang-orang yang terdeteksi melakukan kontak erat dengan pasien positif cacar monyet. Syahril menegaskan, bahwa pihaknya telah melakukan persiapan untuk menghadapi virus cacar monyet di Indonesia.

Ia mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang. Pasalnya, virus cacar monyet memiliki tingkat keparahan yang rendah.
 

Baca juga: 1 Kasus Konfirmasi Cacar Monyet Ditemukan di Jakarta

"Dari laporan kasus cacar monyet, yang meninggal itu satu persen. Itu jauh dibandingkan dengan covid-19 yang kadang-kadang bisa mencapai 10 persen sampai 15 persen kematiannya. Dimohon pada masyarakat tetap tenang bahwa sanya kasus cacar monyet ini sudah kita siapkan baik di tingkat surveilans, di dinkes, puskesmas, memiliki kesigapan untuk melakukan deteksi termasuk preventif edukasi kepada masyarakat," beber dia.

Selain itu, Syahril mengingatkan bahwa cacar monyet tidak hanya menyerang kelompok tertentu saja. Semua orang berpotensi tertular cacar monyet apabila dirinya berkontak erat dengan orang yang memiliki gejala ataupun positif cacar monyet.
 
"Semua orang yang mempunyai kontak erat dengan pasien maka dia punya risiko tertinggi tertular. Jadi saat surveilans juga kita tidak akan melakukan tracing di kelompok tertentu saja, tapi semua yang kontak erat. Itu yang perlu ditegaskan," ujar Syahri.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(END)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan