Jakarta: Komunitas Nusantara Mengaji menjadikan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW sebagai momentum untuk menghalau penyebaran ujaran kebencian dan hoaks atau berita bohong. Kedua hal itu berpotensi memecah kesatuan dan persatuan umat.
"Ujaran kebencian dan hoaks sudah menjalar masuk ke ruang privat akhir-akhir ini. Amat membahayakan kesatuan dan persatuan umat," kata Ketua Kornas Nusantara Mengaji, Jazilul Fawaid, dalam keterangan tertulis, Rabu, 29 November 2017.
Ia melihat, di tengah tren masyarakat yang serba pragmatis, umat Muslim harus selalu diajak untuk memupuk persatuan dan kesatuan. Baik melalui peringatan hari besar maupun melalui kegiatan peningkatan spiritual seperti khataman Alquran.
Menurutnya, hampir setiap hari masyarakat selalu disuguhi ujaran kebencian dan kampanye suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA). Isu itu sangat cepat menyebar.
"Disadari atau tidak, kondisi tersebut acap kali menimbulkan gesekan di masyarakat," ujar Jazilul.
Peringatan maulid yang digelar Nusantara Mengaji akan dimulai dengan khataman Alquran yang disemarakkan para penghafal Alquran dari Perguruan Tinggi Ilmu Alquran (PTIQ) dan Institut Ilmu Alquran (IIQ) Jakarta.
Kegiatan ini akan diselenggarakan di Masjid Darul Quran Institut Perguruan Tinggi Ilmu Alquran (PTIQ), Jakarta, Kamis, 30 November 2017.
Acara rencananya dihadiri Bachtiar Nasir (dai dan ulama), A Muhaimin Iskandar (Ketua Umum PKB), Nasaruddin Umar (Imam Besar Masjid Istiqlal sekaligus Rektor PTIQ Jakarta), KH Syarif Rahmat (Ketua Padepokan Sunan Kalijaga dan Pengasuh pesantren Ummul Quro), serta Deden M Makhyaruddin (Ketua Indonesia Muroja’ah).
“Dengan kehadiran tokoh yang berpengaruh di atas semoga persatuan umat semakin kokoh,” kata Jazilul.
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/ZkeWLO8N" allowfullscreen></iframe>
Jakarta: Komunitas Nusantara Mengaji menjadikan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW sebagai momentum untuk menghalau penyebaran ujaran kebencian dan hoaks atau berita bohong. Kedua hal itu berpotensi memecah kesatuan dan persatuan umat.
"Ujaran kebencian dan hoaks sudah menjalar masuk ke ruang privat akhir-akhir ini. Amat membahayakan kesatuan dan persatuan umat," kata Ketua Kornas Nusantara Mengaji, Jazilul Fawaid, dalam keterangan tertulis, Rabu, 29 November 2017.
Ia melihat, di tengah tren masyarakat yang serba pragmatis, umat Muslim harus selalu diajak untuk memupuk persatuan dan kesatuan. Baik melalui peringatan hari besar maupun melalui kegiatan peningkatan spiritual seperti khataman Alquran.
Menurutnya, hampir setiap hari masyarakat selalu disuguhi ujaran kebencian dan kampanye suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA). Isu itu sangat cepat menyebar.
"Disadari atau tidak, kondisi tersebut acap kali menimbulkan gesekan di masyarakat," ujar Jazilul.
Peringatan maulid yang digelar Nusantara Mengaji akan dimulai dengan khataman Alquran yang disemarakkan para penghafal Alquran dari Perguruan Tinggi Ilmu Alquran (PTIQ) dan Institut Ilmu Alquran (IIQ) Jakarta.
Kegiatan ini akan diselenggarakan di Masjid Darul Quran Institut Perguruan Tinggi Ilmu Alquran (PTIQ), Jakarta, Kamis, 30 November 2017.
Acara rencananya dihadiri Bachtiar Nasir (dai dan ulama), A Muhaimin Iskandar (Ketua Umum PKB), Nasaruddin Umar (Imam Besar Masjid Istiqlal sekaligus Rektor PTIQ Jakarta), KH Syarif Rahmat (Ketua Padepokan Sunan Kalijaga dan Pengasuh pesantren Ummul Quro), serta Deden M Makhyaruddin (Ketua Indonesia Muroja’ah).
“Dengan kehadiran tokoh yang berpengaruh di atas semoga persatuan umat semakin kokoh,” kata Jazilul.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)