Jombang: Ketua Umum Muslimat Nahdlatul Ulama, Khofifah Indar Parawansa, selalu terkenang pada almarhum KH Abdurrahman Wahid. Pria yang akrab disapa Gus Dur itu berpesan untuk selalu melindungi minoritas.
"Saat Gus Dur menjadi Presiden, beliau memberikan pidato di Amerika. Gus Dur menyampaikan `Di negeri saya, saya melindungi minoritas, tolong di negeri Anda lindungi minoritas," kata Khofifah dikutip dari Antara, Jumat, 29 Desember 2017.
Ia menilai pesan itu sesuai dengan yang dilakukan dan diajarkan Gus Dur selama ini, yaitu mencintai sesama.
Baca: Indonesia Dinilai Beruntung Pernah Memiliki Gus Dur
"Cintanya Gus Dur itu ke sesama, Gus Dur memberikan perlindungan, memberikan payung, jangan sampai ada kerusakan terhadap kelompok dan golongan tertentu," ujarnya.
Khofifah menceritakan pesan Gus Dur kepadanya agar saat meninggal makamnya ditulisi Here rests a humanist (di sini berbaring seorang pejuang kemanusiaan).
Khofifah mengaku sempat tidak berani menyampaikan pesan itu kepada istri almarhum, Sinta Nuriyah, namun akhirnya berani juga. Dan, amanat itu bisa diwujudkan keluarga setelah hampir sewindu Gus Dur wafat dan dimakamkan di Pesantren Tebuireng.
Ia mengagumi Gus Dur. Semasa hidup dan memimpin PKB, Gus Dur selalu mengajarkan untuk membela yang benar. Ajaran itu juga selalu dipegangnya hingga kini. Namun, ia mengakui apa yang menjadi pikiran dari almarhum, belum semua memahaminya.
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/Rkjj1D6k" allowfullscreen></iframe>
Jombang: Ketua Umum Muslimat Nahdlatul Ulama, Khofifah Indar Parawansa, selalu terkenang pada almarhum KH Abdurrahman Wahid. Pria yang akrab disapa Gus Dur itu berpesan untuk selalu melindungi minoritas.
"Saat Gus Dur menjadi Presiden, beliau memberikan pidato di Amerika. Gus Dur menyampaikan `Di negeri saya, saya melindungi minoritas, tolong di negeri Anda lindungi minoritas," kata Khofifah dikutip dari Antara, Jumat, 29 Desember 2017.
Ia menilai pesan itu sesuai dengan yang dilakukan dan diajarkan Gus Dur selama ini, yaitu mencintai sesama.
Baca: Indonesia Dinilai Beruntung Pernah Memiliki Gus Dur
"Cintanya Gus Dur itu ke sesama, Gus Dur memberikan perlindungan, memberikan payung, jangan sampai ada kerusakan terhadap kelompok dan golongan tertentu," ujarnya.
Khofifah menceritakan pesan Gus Dur kepadanya agar saat meninggal makamnya ditulisi
Here rests a humanist (di sini berbaring seorang pejuang kemanusiaan).
Khofifah mengaku sempat tidak berani menyampaikan pesan itu kepada istri almarhum, Sinta Nuriyah, namun akhirnya berani juga. Dan, amanat itu bisa diwujudkan keluarga setelah hampir sewindu Gus Dur wafat dan dimakamkan di Pesantren Tebuireng.
Ia mengagumi Gus Dur. Semasa hidup dan memimpin PKB, Gus Dur selalu mengajarkan untuk membela yang benar. Ajaran itu juga selalu dipegangnya hingga kini. Namun, ia mengakui apa yang menjadi pikiran dari almarhum, belum semua memahaminya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(FZN)