Jakarta: Sosok pria bernama Abuya Mama Ghufron viral di berbagai platform media sosial. Hal tersebut tak lepas dari beragam pernyataan kontroversialnya.
Sekilas Ghufron berbicara layaknya seorang ustaz yang sedang mengisi ceramah. Dalam salah satu video yang beredar luas, ia bahkan mengaku bisa video call dengan malaikat maut.
"Contohnya ada yang meninggal, video call-an ‘assalamualaikun inna rohtan ya Malaikat Maut, maqoli inna ma fimaa Allah. Dibacakan sama keluarganya begitu diambil,” kata Abuya Mama Ghufron, mengutip akun Instagram @ndorobei.official.
Tak hanya video call, Ghufron juga mengaku bisa bertatap muka langsung dengan malaikat. "Tatap muka, tatap wajah, assalamualaika yaqal inna matal ruh wa maqali atta yamafima," ungkapnya.
Tak cukup itu saja, pria asal Banten tersebut juga mengklaim berbicara dengan malaikat Munkar dan Nakir saat ada santrinya yang telah meninggal. Ia meminta kedua malaikat tersebut untuk tidak menanyakan santri tersebut di alam kubur.
"Kata Munkar Nakir ‘ini gimana’, wah ini santri saya masa ditanya ini itu, diamankan saja. Alhamdulillah," terang Ghufron.
MUI segera ambil tindakan
Menanggapi pernyataan kontroversial Ghufron, Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengambil langkah-langkah untuk meninjau dan mengklarifikasi ajaran yang disampaikannya. Ketua MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah, KH M Cholil Nafis menyatakan keprihatinan atas dampak negatif yang mungkin timbul dari ucapan-ucapan Ghufron.
"Ada statement yang menyatakan video call dengan malaikat maut. Gimana caranya? Di sini sudah tidak berdasar sama sekali apa yang diucapkan," tegas Kiai Cholil dalam pernyataan resminya.
Dia menambahkan bahwa MUI melalui Komisi Pengkajian dan Penelitian turut menindaklanjuti kasus ini untuk menemukan temuan-temuan yang mendukung atau membantah klaim tersebut.
MUI juga terus berkoordinasi dengan lembaga daerah untuk mencari penyelesaian yang dapat mengedukasi masyarakat agar tidak terpengaruh oleh ajaran yang menyesatkan.
"Insya Allah terus akan kita tangani dengan cara dibina dan diluruskan pemahamannya. Kita akan gali sejauh mana ajaran-ajarannya. Kita selesaikan dengan cara dakwah maupun dengan menempuh jalur hukum," jelas Kiai Cholil.
Jakarta: Sosok pria bernama Abuya Mama Ghufron
viral di berbagai platform
media sosial. Hal tersebut tak lepas dari beragam pernyataan kontroversialnya.
Sekilas Ghufron berbicara layaknya seorang ustaz yang sedang mengisi ceramah. Dalam salah satu video yang beredar luas, ia bahkan mengaku bisa video call dengan malaikat maut.
"Contohnya ada yang meninggal, video call-an
‘assalamualaikun inna rohtan ya Malaikat Maut, maqoli inna ma fimaa Allah. Dibacakan sama keluarganya begitu diambil,” kata Abuya Mama Ghufron, mengutip akun Instagram
@ndorobei.official.
Tak hanya video call, Ghufron juga mengaku bisa bertatap muka langsung dengan malaikat. "Tatap muka, tatap wajah,
assalamualaika yaqal inna matal ruh wa maqali atta yamafima," ungkapnya.
Tak cukup itu saja, pria asal Banten tersebut juga mengklaim berbicara dengan malaikat Munkar dan Nakir saat ada santrinya yang telah meninggal. Ia meminta kedua malaikat tersebut untuk tidak menanyakan santri tersebut di alam kubur.
"Kata Munkar Nakir ‘ini gimana’, wah ini santri saya masa ditanya ini itu, diamankan saja.
Alhamdulillah," terang Ghufron.
MUI segera ambil tindakan
Menanggapi pernyataan kontroversial Ghufron, Majelis Ulama Indonesia (
MUI) mengambil langkah-langkah untuk meninjau dan mengklarifikasi ajaran yang disampaikannya. Ketua MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah, KH M Cholil Nafis menyatakan keprihatinan atas dampak negatif yang mungkin timbul dari ucapan-ucapan Ghufron.
"Ada statement yang menyatakan video call dengan malaikat maut. Gimana caranya? Di sini sudah tidak berdasar sama sekali apa yang diucapkan," tegas Kiai Cholil dalam pernyataan resminya.
Dia menambahkan bahwa MUI melalui Komisi Pengkajian dan Penelitian turut menindaklanjuti kasus ini untuk menemukan temuan-temuan yang mendukung atau membantah klaim tersebut.
MUI juga terus berkoordinasi dengan lembaga daerah untuk mencari penyelesaian yang dapat mengedukasi masyarakat agar tidak terpengaruh oleh ajaran yang menyesatkan.
"Insya Allah terus akan kita tangani dengan cara dibina dan diluruskan pemahamannya. Kita akan gali sejauh mana ajaran-ajarannya. Kita selesaikan dengan cara dakwah maupun dengan menempuh jalur hukum," jelas Kiai Cholil.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(PRI)