Jakarta: Ketua MPR for Papua Yorrys Raweyai menegaskan pertemuan anggota DPD se-Papua sudah diinisiasi sejak lama. Hal itu dilakukan untuk menyatukan visi dan misi senator dari Bumi Cendrawasih.
Hal itu disampaikan Yorrys merespons pernyataan Ketua DPD La Nyalla Mattalitti yang merespons rencana pertemuan tersebut. LaNyalla dinilai memandang sinis pertemuan tersebut.
"Saya memandang pentingnya menyatukan visi dan misi tentang bagaimana menata percepatan pembangunan di Tanah Papua ke depan," kata Yorrys melalui keterangan tertulis, Minggu, 12 Mei 2024.
Ketua Komite 2 DPD RI itu menguraikan respons terhadap persoalan Papua saat ini telah memasuki babak baru. Dibutuhkan sinergisitas dalam menghadapi tantangan.
Dia menyampaikan seluruh elemen kelembagaan formal di Tanah Papua akan dihuni para pejabat baru pada 2024. Tak hanya Kepala Daerah, tapi juga Anggota DPR, DPD dan MRP yang baru.
"Belum lagi, tantangan daerah-daerah otonomi baru yang harus disikapi dengan baik. Karena itu, kita harus menyinergikan seluruh potensi kekuatan ini, untuk kepentingan Papua," ungkap tokoh Papua kelahiran Serui itu.
Yoorys menyampaikan momentum pertemuan Anggota DPD RI terpilih se-Tanah Papua ini tidak lahir begitu saja. Rencana tersebut melalui diskusi dan perbincangan panjang dengan berbagai pihak yang concern dengan masalah Papua, termasuk kelembagaan MPR RI.
"MPR RI adalah Rumah Kebangsaan yang menyatukan seluruh kepentingan anak bangsa di bawah naungan Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI. MPR RI, bahkan, telah mengeluar SK Nomor 10 Tahun 2019 tentang Pembentukan Forum Komunikasi dan Aspirasi Anggota DPR-DPD Dapil Papua dan Papua Barat, yang secara singkat disebut 'MPR for Papua' ", tutur Yorrys.
Berdasarkan argumen itulah, menurut salah satu pentolan Anggota Tim 100 Papua menilai pertemuan Anggota DPD RI Terpilih se-Tanah Papua diinisiasi oleh MPR for Papua. Bukan atas nama pribadi, apalagi kepentingan tertentu sebagaimana dimaksud oleh LaNyalla.
Yorrys menyebut, seharusnya LaNyalla memahami dengan utuh situasi yang terjadi di Tanah Papua saat ini. Respons yang disampaikan juga harus bijak.
"Sebab mereka lah yang paling mengetahui dan memahami situasi dan kebutuhan kedaerahannya", saran Yorrys.
Yorrys pun tidak ambil pusing atas komentar-komentar miring pihak luar. Sebab, pihak yang mengetahui permasalahan di Bumi Cenderawasih adalah orang Papua.
"Saya tidak ambil pusing. Tidak ada yang lebih jujur memandang Papua selain orang Papua itu sendiri", ujar dia.
Agenda pertemuan Anggota DPD RI Se-Tanah Papua turut mengundang para penjabat (pj) gubernu Se-Tanah Papua. Mereka akan memaparkan situasi, kondisi dan agenda percepatan pembangunan. Pertemuan itu juga akan mendengar secara langsung sambutan dari Ketua MPR RI tentang bagaimana menata Papua sebagai bagian dari rumah kebangsaan.
Sebelumnya, La Nyalla merespons rencana pertemuan senator terpilih se-Papua. Respons disampaikan melalui www.lanyallacenter.id.
“Seharusnya forum itu bagus, tetapi aroma kepentingan pribadinya sangat tercium. Karena timing waktunya juga menjelang pemilihan pimpinan perlemen. Apalagi terkesan dipaksakan melalui surat undangan dengan memasang lambang Lembaga Negara MPR RI, tapi tertulis Forum Komunikasi MPR RI For Papua,” kata La Nyalla.
Jakarta: Ketua MPR for Papua Yorrys Raweyai menegaskan pertemuan anggota
DPD se-Papua sudah diinisiasi sejak lama. Hal itu dilakukan untuk menyatukan visi dan misi senator dari Bumi Cendrawasih.
Hal itu disampaikan Yorrys merespons pernyataan Ketua
DPD La Nyalla Mattalitti yang merespons rencana pertemuan tersebut. LaNyalla dinilai memandang sinis pertemuan tersebut.
"Saya memandang pentingnya menyatukan visi dan misi tentang bagaimana menata percepatan pembangunan di Tanah Papua ke depan," kata Yorrys melalui keterangan tertulis, Minggu, 12 Mei 2024.
Ketua Komite 2 DPD RI itu menguraikan respons terhadap persoalan
Papua saat ini telah memasuki babak baru. Dibutuhkan sinergisitas dalam menghadapi tantangan.
Dia menyampaikan seluruh elemen kelembagaan formal di Tanah Papua akan dihuni para pejabat baru pada 2024. Tak hanya Kepala Daerah, tapi juga Anggota DPR, DPD dan MRP yang baru.
"Belum lagi, tantangan daerah-daerah otonomi baru yang harus disikapi dengan baik. Karena itu, kita harus menyinergikan seluruh potensi kekuatan ini, untuk kepentingan Papua," ungkap tokoh Papua kelahiran Serui itu.
Yoorys menyampaikan momentum pertemuan Anggota DPD RI terpilih se-Tanah Papua ini tidak lahir begitu saja. Rencana tersebut melalui diskusi dan perbincangan panjang dengan berbagai pihak yang concern dengan masalah Papua, termasuk kelembagaan MPR RI.
"MPR RI adalah Rumah Kebangsaan yang menyatukan seluruh kepentingan anak bangsa di bawah naungan Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI. MPR RI, bahkan, telah mengeluar SK Nomor 10 Tahun 2019 tentang Pembentukan Forum Komunikasi dan Aspirasi Anggota DPR-DPD Dapil Papua dan Papua Barat, yang secara singkat disebut 'MPR for Papua' ", tutur Yorrys.
Berdasarkan argumen itulah, menurut salah satu pentolan Anggota Tim 100 Papua menilai pertemuan Anggota DPD RI Terpilih se-Tanah Papua diinisiasi oleh MPR for Papua. Bukan atas nama pribadi, apalagi kepentingan tertentu sebagaimana dimaksud oleh LaNyalla.
Yorrys menyebut, seharusnya LaNyalla memahami dengan utuh situasi yang terjadi di Tanah Papua saat ini. Respons yang disampaikan juga harus bijak.
"Sebab mereka lah yang paling mengetahui dan memahami situasi dan kebutuhan kedaerahannya", saran Yorrys.
Yorrys pun tidak ambil pusing atas komentar-komentar miring pihak luar. Sebab, pihak yang mengetahui permasalahan di Bumi Cenderawasih adalah orang Papua.
"Saya tidak ambil pusing. Tidak ada yang lebih jujur memandang Papua selain orang Papua itu sendiri", ujar dia.
Agenda pertemuan Anggota DPD RI Se-Tanah Papua turut mengundang para penjabat (pj) gubernu Se-Tanah Papua. Mereka akan memaparkan situasi, kondisi dan agenda percepatan pembangunan. Pertemuan itu juga akan mendengar secara langsung sambutan dari Ketua MPR RI tentang bagaimana menata Papua sebagai bagian dari rumah kebangsaan.
Sebelumnya, La Nyalla merespons rencana pertemuan senator terpilih se-Papua. Respons disampaikan melalui www.lanyallacenter.id.
“Seharusnya forum itu bagus, tetapi aroma kepentingan pribadinya sangat tercium. Karena timing waktunya juga menjelang pemilihan pimpinan perlemen. Apalagi terkesan dipaksakan melalui surat undangan dengan memasang lambang Lembaga Negara MPR RI, tapi tertulis Forum Komunikasi MPR RI For Papua,” kata La Nyalla.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABK)