medcom.id: Pimpinan kelompok teroris Boko Haram, Abubakar Shekau, mengancam akan menjual ratusan siswi korban penculikan, pernyataan ini terungkap dari sebuah video yang berhasil didapatkan oleh kantor berita perancis, AFP (Agence France-Presse).
Seperti dilansir CNN, di dalam video tersebut Shekau mengatakan akan menjual semua siswi yang mejadi korban penculikan, "I abducted your girls. I will sell them in the market, by Allah, (Aku menculik anakmu, Demi Allah aku akan menjual anakmu)," ungkap Shekau, dalam rekaman video yang dipublikasi, Senin (5/5/2014).
Menurut AS, Boko Haram dalam bahasa setempat berarti 'Western education is forbidden' (pendidikan barat dilarang) merupakan kelompok teroris yang menerima pelatihan dari organisasi teroris yang terafiliasi dengan jaringan kelompok teroris Al-Qaeda yang dikenal sebagai kelompok anti-Barat.
Ini terlihat dari isi video yang berdurasi 57 menit yang kerap menyebutkan bahwa "western education is sin (pendidikan barat adalah dosa)," yang secara berulang-ulang diucapkan Shekau dan menyerukan pendidikan Barat harus diakhiri.
Setelah video ini beredar, kondisi semakin mencekam dan membuat para orang tua korban penculikan bungkam saat dimintai keterangan mengenai penculikan yang terjadi pada anak-anak perempuan mereka.
Para orang tua tak bersedia dimintai keterangan oleh media terkait penculikan ratusan siswi yang dilakukan oleh kelompok militan Haram Boko di kota Chebok, Nigeria, karena takut anak perempuan mereka dipilih sebagai upaya pembalasan.
Peritiwa penculikan terjadi pada 14 April lalu, ketika pada malam hari kelompok Boko Haram menyerang sebuah sekolah di utara negara bagian Borno. Petugas keamanan sekolah tak berdaya terhadap aksi brutal kelompok ini. Seluruh gadis yang berada di kamar tidur asrama sekolah dipaksa keluar dan ditarik masuk kedalam truk, kemudian dibawa menuju ke sebuah hutan lebat yang berbatasan dengan Kamerun.
Sebelum melakukan penculikan yang menyorot perhatian dunia, Boko Haram kerap menebar teror dengan aksi-aksi pemboman dan melakukan perlawanan bersenjata terhadap pemerintah. Tujuannya, membentuk negara Islam. Para pengikut Boko Haram begitu meyakini aksi bersenjatanya karena menafsirkan salah satu kutipan ayat Al-Quran yang berbunyi “Siapapun yang tidak mengikuti apa yang Allah ajarkan, maka mereka termasuk pendosa.”
Boko Haram mengharamkan muslim untuk terlibat dalam politik dan aktivitas sosial yang diasosiasikan sebagai bagian peradaban Barat, mulai dari aktivitas politik seperti pemilihan umum, sampai dan pendidikan, bahkan sampai mengharamkan orang menggunakan kaus. Meski Nigeria diperintah oleh presiden yang beragama Islam, organisasi ekstrem itu menilai pemerintahan Nigeria merupakan pemerintahan kafir yang harus dilawan.
medcom.id: Pimpinan kelompok teroris Boko Haram, Abubakar Shekau, mengancam akan menjual ratusan siswi korban penculikan, pernyataan ini terungkap dari sebuah video yang berhasil didapatkan oleh kantor berita perancis, AFP (Agence France-Presse).
Seperti dilansir
CNN, di dalam video tersebut Shekau mengatakan akan menjual semua siswi yang mejadi korban penculikan, "I abducted your girls. I will sell them in the market, by Allah, (Aku menculik anakmu, Demi Allah aku akan menjual anakmu)," ungkap Shekau, dalam rekaman video yang dipublikasi, Senin (5/5/2014).
Menurut AS, Boko Haram dalam bahasa setempat berarti 'Western education is forbidden' (pendidikan barat dilarang) merupakan kelompok teroris yang menerima pelatihan dari organisasi teroris yang terafiliasi dengan jaringan kelompok teroris Al-Qaeda yang dikenal sebagai kelompok anti-Barat.
Ini terlihat dari isi video yang berdurasi 57 menit yang kerap menyebutkan bahwa "western education is sin (pendidikan barat adalah dosa)," yang secara berulang-ulang diucapkan Shekau dan menyerukan pendidikan Barat harus diakhiri.
Setelah video ini beredar, kondisi semakin mencekam dan membuat para orang tua korban penculikan bungkam saat dimintai keterangan mengenai penculikan yang terjadi pada anak-anak perempuan mereka.
Para orang tua tak bersedia dimintai keterangan oleh media terkait penculikan ratusan siswi yang dilakukan oleh kelompok militan Haram Boko di kota Chebok, Nigeria, karena takut anak perempuan mereka dipilih sebagai upaya pembalasan.
Peritiwa penculikan terjadi pada 14 April lalu, ketika pada malam hari kelompok Boko Haram menyerang sebuah sekolah di utara negara bagian Borno. Petugas keamanan sekolah tak berdaya terhadap aksi brutal kelompok ini. Seluruh gadis yang berada di kamar tidur asrama sekolah dipaksa keluar dan ditarik masuk kedalam truk, kemudian dibawa menuju ke sebuah hutan lebat yang berbatasan dengan Kamerun.
Sebelum melakukan penculikan yang menyorot perhatian dunia, Boko Haram kerap menebar teror dengan aksi-aksi pemboman dan melakukan perlawanan bersenjata terhadap pemerintah. Tujuannya, membentuk negara Islam. Para pengikut Boko Haram begitu meyakini aksi bersenjatanya karena menafsirkan salah satu kutipan ayat Al-Quran yang berbunyi “Siapapun yang tidak mengikuti apa yang Allah ajarkan, maka mereka termasuk pendosa.”
Boko Haram mengharamkan muslim untuk terlibat dalam politik dan aktivitas sosial yang diasosiasikan sebagai bagian peradaban Barat, mulai dari aktivitas politik seperti pemilihan umum, sampai dan pendidikan, bahkan sampai mengharamkan orang menggunakan kaus. Meski Nigeria diperintah oleh presiden yang beragama Islam, organisasi ekstrem itu menilai pemerintahan Nigeria merupakan pemerintahan kafir yang harus dilawan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIT)