MI/Angga Yuniar
MI/Angga Yuniar

Indonesia belum Miliki Fasilitas Pengujian Mobil Listrik

Vera Erwaty Ismainy • 12 April 2014 03:40
medcom.id, Jakarta: Staf ahli Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) bidang transportasi Wayan Budiastra mengatakan hingga saat ini Indonesia belum memiliki fasilitas pengujian mobil listrik. Di Puspitek BPPT Serpong, Tangerang Selatan, laboratorium pengujian sudah ada, tapi peralatan pengukurannya nihil.
 
Kepada Media Indonesia, Jumat (11/4/2014), Wayan mengatakan alat pengukuran baru akan sampai di Indonesia pada tahun ini. Diperkirakan alat tersebut sampai antara Agustus-September.
 
Kendati demikian, fasilitas pengujian untuk mobil konvensional sudah lengkap dimiliki Indonesia. Pemerintah menjamin di akhir tahun semua fasilitas pengujian termasuk alat pengukuran sudah ada. Pada 2015, pemerintah menargetkan semua mobil listrik, baik yang berasal dari dalam maupun luar negeri sudah dapat diuji.

Setelah lolos di BPPT, mobil-mobil konvensional masuk ke uji tipe di Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Setelah lolos uji tipe maka Kemenhub akan merekomendasikan ke Kepolisian untuk keluarkan STNK.
 
"Tahapan ini juga harus dilewati mobil listrik. Hanya saja fasilitas pengujiannya belum ada di Indonesia," kata Wayan.
 
Dalam proses penelitian dan pengembangan sebuah produk, terdapat sembilan tahapan atau level. Level 1-3 adalah tahap eksplorasi, level 4-6 adalah tahap pengembangan yang artinya sampai pembuatan prototipe, dicoba dan diuji dan terakhir adalah level 7-9 yang artinya adalah masa pengujian di laboratorium dan pengujian lapangan untuk selanjutnya masuk ke manufacturing atau produksi massal.
 
Beberapa hal yang harus diuji dari sebuah mobil listrik antara lain kekuatan listrik, motor penggerak listrik, baterai, motor listrik dan sistem transmisi.
 
"Yang dari luar negeri biasanya lolos karena riset mereka sudah lama. Indonesia baru mulai intensif sejak 2007-2008. Kita tidak bisa membandingkan karena kualitas kita belum setara. Kriteria teknis untuk produksi dalam negeri akan dikurangi tapi keamanan tetap nomor satu," ungkap Wayan.
 
Diperkirakan ada sekitar 5-6 prototipe buatan dalam negeri yang akan lolos pengujian. Sementara untuk buatan luar negeri hampir dipastikan akan lolos seperti keluaran Amerika Serikat, Jepang, Tiongkok, dan Jerman.
 
"Harus ada kepedulian pemerintah untuk mendorong industri dalam negeri. Selain itu pemerintah juga dapat merancang peraturan agar para distributor yang ada dikenakan kewajiban untuk menjual produk dalam negeri. Selain itu harus ada industri yang mengintegrasikan semua komponen yang ada," kata Wayan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(JCO)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan