medcom.id, Jakarta: Pengamat dari Kontra Terorisme Haris Abu Ulya mengenal sosok Bahrun Naim yang disebut sebagi otak ledakan dan serangan di Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (14/1/2016). Bahrun terkenal sebagai anak yang cerdas.
Haris menjelaskan, Bahrun mulai berkenalan dengan orang-orang yang pro Negara Islam Irak dan Suriah usai keluar penjara 2012. Dia bahkan hijrah ke Suriah sekitar Desember 2014 lalu.
"Setelah di sana jadi banyak produk analisis (dia) buat short guide bagaimana perlawanan harus dibuat," kata Haris di Breaking News Metro TV, Kamis malam.
Menurut dia, dari beberapa orang yang dianggap sebagai pendukung Negara Islam, Bahrun memang yang paling menonjol. Haris pun menyakini bila aksi teror tadi siang dimotori Bahrun.
"Dari guide yang dia keluarkan, rencana gerilya kota sudah lama dia keluarkan dengan aksi yang kita lihat hari ini," tutur dia melalui sambungan telepon.
Bahrun, lanjut dia, membuat jaringan kecil yang mudah terendus oleh intelijen. Sementara, ada sel komado terputus yang steril dari sel lainnya.
Sel komado terputus yang terdiri dari lima sampai tujuh orang. Sementara sel lainnya tertangkap polisi, sel komado terputus tetap aman dan berhasil menjalankan aksinya di Sarinah.
"Itu strategi dia mengerti betul. Perlu umpan dan nantinya ada langkah lain," papar dia.
Kawasan Sarinah dikagetkan ledakan dan penyerangan siang tadi. Lima pelaku teror tewas setelah baku tembak dengan polisi. Tapi, dua warga sipil harus jadi korban jiwa, satu di antaranya warga Kanada. Sementara, belasan korban lain mengalami luka.
Polisi mengidentifikasi, serangan di Sarinah dipicu perebutan wilayah kepemimpinan antarfaksi di jaringan teror Negara Islam Irak dan Suriah alias ISIS. Perebutan kepemimpinan ini melibatkan kelompok Bahrun Naim yakni Katibah Nusantara.
medcom.id, Jakarta: Pengamat dari Kontra Terorisme Haris Abu Ulya mengenal sosok Bahrun Naim yang disebut sebagi otak ledakan dan serangan di Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (14/1/2016). Bahrun terkenal sebagai anak yang cerdas.
Haris menjelaskan, Bahrun mulai berkenalan dengan orang-orang yang pro Negara Islam Irak dan Suriah usai keluar penjara 2012. Dia bahkan hijrah ke Suriah sekitar Desember 2014 lalu.
"Setelah di sana jadi banyak produk analisis (dia) buat
short guide bagaimana perlawanan harus dibuat," kata Haris di
Breaking News Metro TV, Kamis malam.
Menurut dia, dari beberapa orang yang dianggap sebagai pendukung Negara Islam, Bahrun memang yang paling menonjol. Haris pun menyakini bila aksi teror tadi siang dimotori Bahrun.
"Dari guide yang dia keluarkan, rencana gerilya kota sudah lama dia keluarkan dengan aksi yang kita lihat hari ini," tutur dia melalui sambungan telepon.
Bahrun, lanjut dia, membuat jaringan kecil yang mudah terendus oleh intelijen. Sementara, ada sel komado terputus yang steril dari sel lainnya.
Sel komado terputus yang terdiri dari lima sampai tujuh orang. Sementara sel lainnya tertangkap polisi, sel komado terputus tetap aman dan berhasil menjalankan aksinya di Sarinah.
"Itu strategi dia mengerti betul. Perlu umpan dan nantinya ada langkah lain," papar dia.
Kawasan Sarinah dikagetkan ledakan dan penyerangan siang tadi. Lima pelaku teror tewas setelah baku tembak dengan polisi. Tapi, dua warga sipil harus jadi korban jiwa, satu di antaranya warga Kanada. Sementara, belasan korban lain mengalami luka.
Polisi mengidentifikasi, serangan di Sarinah dipicu perebutan wilayah kepemimpinan antarfaksi di jaringan teror Negara Islam Irak dan Suriah alias ISIS. Perebutan kepemimpinan ini melibatkan kelompok Bahrun Naim yakni Katibah Nusantara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)