Direktur Topografi TNI AD, Brigjen Asep Edi Rosidin. Foto: Medcom.id/Zakaria
Direktur Topografi TNI AD, Brigjen Asep Edi Rosidin. Foto: Medcom.id/Zakaria

Indonesia-Malaysia Tak Bersengketa Soal Batas Wilayah

Cindy, Zakaria Habib • 16 November 2019 14:58
Jakarta: Persoalan batas negara antara Indonesia dan Malaysia merupakan warisan sejarah. Tak ada sengketa batas wilayah antar kedua negara.
 
"Sebenarnya bukan sengketa tapi demarkasi yang tertunda. Kenapa tertunda? karena dalam kesepakatan Inggris-Belanda sendiri ada poin-poin yang belum sempurna, kurang sempurna," kata Direktur Topografi TNI AD, Brigjen Asep Edi Rosidin dalam diskusi di Jakarta, Sabtu, 16 November 2019.
 
Asep mencontohkan persoalan Pulau Sipadan dan Ligitan. Penyelesaian terkait kepemilikan wilayah itu dikembalikan pada dokumen-dokumen pendukung terkait dari dua daerah tersebut.

Dia bilang, Indonesia dan Malaysia sepakat membawa persoalan itu ke Mahkamah Internasional. Dalam prosesnya, kedua negara mengajukan bukti-bukti otentik yang mendukung klaim masing-masing. Namun hasilnya Sipadan dan Ligitan diputuskan menjadi milik Malaysia.
 
"Ternyata yang memiliki bukti otentik yang lengkap adalah Inggris. Jadi Belanda ke situ hanya lewat-lewat saja. Tetapi Inggris kesitu sudah melakukan budidaya telur penyu dan lain-lain di situ," kata Asep.
 
Menurut Asep persoalan yang terjadi antara Indonesia dan Malaysia bukan termasuk sengketa. Sebab belum ada perbatasan yang menjadi objek sengketa.
 
"Kita sedang mendefinisikan batas tersebut. Apalagi (ada pernyataan) ini direbut oleh sebelah, atau kita merebut, itu tidak ada. Karena batasnya memang belum terdefinisi. Untuk itu dengan ada kegiatan join demkarkasi tersebut maka kita akan mendefinisikan batas-batas tersebut," kata dia.
 
Sementara menurut Kepala Pusat Pemetaan Batas Wilayah Badan Informasi Geospasial, Ade Komara Mulyana, pada awalnya dalam perundingan delimitasi landas kontinen kedua negara tidak memasukkan Sipadan-Ligitan sebagai klaim masing-masing. 
 
"Baik posisi Indonesia maupun posisi Malaysia ketika berunding di wilayah sana itu tidak memasukkan kedua pulau itu sebagai kalim masing-masing. Namun ketika berunding diketahui, kok ada 2 pulau ini. Saat Itulah Indonesia coba memasukkan (ke perudingan) Malaysia juga memasukkan," kata Ade.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ADN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan