Suasana doa bersama di Sidang Paripurna Pembukaan Masa Sidang V Tahun 2017-2018 (Foto:Anggi Tondi Martaon)
Suasana doa bersama di Sidang Paripurna Pembukaan Masa Sidang V Tahun 2017-2018 (Foto:Anggi Tondi Martaon)

Sidang Paripurna DPD Diawali Belasungkawa atas Aksi Teror

Anggi Tondi Martaon • 22 Mei 2018 12:40
Jakarta: DPD menggelar Sidang Paripurna Pembukaan Masa Sidang V Tahun 2017-2018. Sidang kali ini diawali doa bersama sebagai bentuk duka atas rangkaian teror yang terjadi dalam beberapa waktu belakangan ini.
 
Sebelum sidang paripurna dimulai, seluruh peserta berdoa bersama. Doa dimpimpin oleh Senator asal Sulawesi Tenggara HM Yasin.
 
Selanjutnya, pimpinan sidang yang juga Wakil Ketua DPD RI Nono Sampono mengungkapkan keprihatinan atas rangkaian teror yang terjadi di beberapa daerah. 

"Pada kesempatan ini, DPD RI mengimbau masyarakat untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa," kata Nono, di ruang Sidang Paripurna DPD RI, di Gedung Nusantara V, Komplek Parlemen, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Selasa, 22 Mei 2018.
 
Senator asal Provinsi Ambon itu meminta pemerintah segera mengambil langkah preventif, sehingga upaya teror yang akan dilakukan oknum tak bertanggung jawab bisa diantisipasi sejak dini.
 
"(Upaya) teror bisa terjadi kapan saja dan di mana saja," ungkap dia.
 
Selain itu, Letnan Jenderal TNI Mar (purn) itu meminta agar pemerintah dan DPR RI segera menyelesaikan pembahasan RUU tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2003 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorism. Sebab, regulasi tersebut bisa menjadi landasan mencegah upaya teror. "Sehingga aksi teror tersebut tidak menghambat pembangunan," ujar dia.
 
Seperti diketahui, Indonesia dikejutkan dengan serangkaian aksi teror dalam bulan ini. Rangkaian teror dimulai dengan Insiden kerusuhan yang dilakukan Napi Teroris di Mako Brimob Kelapa Dua, Cimanggis, Depok, Selasa, 8 Mei 2018.
 
Selanjutnya, aksi teror berlanjut di Kota Surabaya, Jawa Timur, Minggu, 13 Mei 2018. Satu keluarga melakukan aksi bom bunuh diri di tiga tempat berbeda, yaitu Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela, Gereja Pantekosta Jalan Arjuna, dan GKI di Jalan Diponegoro.
 
Pada hari yang sama, tepatnya pukul 22.50 WIB, terjadi ledakan di rumah susun Wonocolo di Sidoarjo. Diduga para teroris tak sengaja meledakkan sendiri bomnya.
 
Keesokan harinya, serangan bom bunuh diri terjadi di Polrestabes Surabaya. Aksi tersebut dilakukan sekeluarga yang terdiri dari empat orang mengendarai dua sepeda motor.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ROS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan