Jakarta: Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI, Penny K. Lukito, menekankan, susu kental manis tidak berbahaya. Namun, produk tersebut dilarang diberikan kepada bayi.
"Produk susu kental manis tidak berbahaya. Namun, harus diluruskan kembali, dalam post market yang dilakukan oleh BPOM, ditemukan ada beberapa iklan dan label yang membuat persepsi yang salah oleh beberapa pelaku usaha," ujar Penny di Kantornya, Jalan Percetakan Negara Nomor 23, Jakarta Pusat, Senin, 9 Juli 2018.
Susu kental manis dinilai baik jika dikonsumsi sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh BPOM. Kegunaan susu kental manis ialah untuk kebutuhan hidangan tertentu.
"Untuk menambah rasa, pelengkap hidangan, namun visualisasi dalam iklan yang tidak sesuai kriteria yang diberikan BPOM, dilanggar (beberapa pengusaha susu kental manis)," tuturnya.
Penny menegaskan, susu kental manis baik untuk dikonsumsi sebagai pelengkap hidangan tertentu karena mengandung gula. Kandungan gula di dalam susu kental manis pun yang menjadi salah satu alasan tidak diperbolehkannya susu kental manis diminum sebagai susu tumbuh kembang gizi anak.
Baca: BPOM: Susu Kental Manis Hanya untuk Pelengkap
"Jangan sampai anak kecil dan bayi dikasih asupan susu kental manis yang diencerkan jadi susu. Itu akan memberikan efek yang tidak baik untuk pertumbuhan karena ada kandungan gula di dalamnya," ucap Penny.
Kandungan gula di dalam susu kental manis dinilai melebihi kadar gula yang dibutuhkan manusia, terutama anak-anak dan bayi. Oleh karena itu, Penny mengimbau agar para orangtua tidak membiasakan anaknya untuk mengonsumsi gula berlebih.
"Karena ada juga peraturan kesehatan kandungan gula garam dan lemak (GGL) yang harus diantur dan pengaturannya GGL itu salah satu instrumennya adalah label di suatu produk," pungkasnya.
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/yKX9WjZN" allowfullscreen></iframe>
Jakarta: Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI, Penny K. Lukito, menekankan, susu kental manis tidak berbahaya. Namun, produk tersebut dilarang diberikan kepada bayi.
"Produk susu kental manis tidak berbahaya. Namun, harus diluruskan kembali, dalam post market yang dilakukan oleh BPOM, ditemukan ada beberapa iklan dan label yang membuat persepsi yang salah oleh beberapa pelaku usaha," ujar Penny di Kantornya, Jalan Percetakan Negara Nomor 23, Jakarta Pusat, Senin, 9 Juli 2018.
Susu kental manis dinilai baik jika dikonsumsi sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh BPOM. Kegunaan susu kental manis ialah untuk kebutuhan hidangan tertentu.
"Untuk menambah rasa, pelengkap hidangan, namun visualisasi dalam iklan yang tidak sesuai kriteria yang diberikan BPOM, dilanggar (beberapa pengusaha susu kental manis)," tuturnya.
Penny menegaskan, susu kental manis baik untuk dikonsumsi sebagai pelengkap hidangan tertentu karena mengandung gula. Kandungan gula di dalam susu kental manis pun yang menjadi salah satu alasan tidak diperbolehkannya susu kental manis diminum sebagai susu tumbuh kembang gizi anak.
Baca: BPOM: Susu Kental Manis Hanya untuk Pelengkap
"Jangan sampai anak kecil dan bayi dikasih asupan susu kental manis yang diencerkan jadi susu. Itu akan memberikan efek yang tidak baik untuk pertumbuhan karena ada kandungan gula di dalamnya," ucap Penny.
Kandungan gula di dalam susu kental manis dinilai melebihi kadar gula yang dibutuhkan manusia, terutama anak-anak dan bayi. Oleh karena itu, Penny mengimbau agar para orangtua tidak membiasakan anaknya untuk mengonsumsi gula berlebih.
"Karena ada juga peraturan kesehatan kandungan gula garam dan lemak (GGL) yang harus diantur dan pengaturannya GGL itu salah satu instrumennya adalah label di suatu produk," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(DMR)
