Jakarta: Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut wilayah Balaora, Kota Palu, Sulawesi Tengah, tertelan bumi bukan karena likuefaksi dari gempa 7,4 SR. Balaora luluh lantak karena patahan.
"Patahan menyebabkan sebagian ambles tiga meter dan terangkat dua meter, dengan bangunan rusak 1.045 unit," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho di Gedung BNPB, Jakarta Timur, Kamis, 4 Oktober 2018.
Menurut dia, kerusakan parah di Balaroa terlihat dari citra satelit dengan resolusi tinggi dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan). Wilayah seluas 47,8 hektare ditelan bumi.
Sementara itu, wilayah yang tertelan bumi karena likuefaksi adalah Jono Oge, Kabupaten Sigi, dan Petobo, Kota Palu. Di Jono Oge, likuefaksi berdampak pada lahan seluas 202 hektare dan menenggelamkan 366 rumah ke dalam lumpur.
Baca: Kerugian Gempa Sulteng di Atas Rp10 Triliun
"Untuk wilayah Patobo, luas areanya 180 hektare dan bangunan yang rusak 2.050 unit," lanjut Sutopo.
Tim SAR gabungan masih mengupayakan evakuasi korban di tiga lokasi ini. Namun, evakuasi masih sulit di beberapa wilayah yang diselimuti lumpur basah.
"(Evakuasi) tujuh hari yang kemudian bisa ditambah tiga hari. Lalu akan kita bahas dalam rapat koordinasi dengan kondisi seperti ini," jelas dia.
Jakarta: Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut wilayah Balaora, Kota Palu, Sulawesi Tengah, tertelan bumi bukan karena likuefaksi dari gempa 7,4 SR. Balaora luluh lantak karena patahan.
"Patahan menyebabkan sebagian ambles tiga meter dan terangkat dua meter, dengan bangunan rusak 1.045 unit," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho di Gedung BNPB, Jakarta Timur, Kamis, 4 Oktober 2018.
Menurut dia, kerusakan parah di Balaroa terlihat dari citra satelit dengan resolusi tinggi dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan). Wilayah seluas 47,8 hektare ditelan bumi.
Sementara itu, wilayah yang tertelan bumi karena likuefaksi adalah Jono Oge, Kabupaten Sigi, dan Petobo, Kota Palu. Di Jono Oge, likuefaksi berdampak pada lahan seluas 202 hektare dan menenggelamkan 366 rumah ke dalam lumpur.
Baca: Kerugian Gempa Sulteng di Atas Rp10 Triliun
"Untuk wilayah Patobo, luas areanya 180 hektare dan bangunan yang rusak 2.050 unit," lanjut Sutopo.
Tim SAR gabungan masih mengupayakan evakuasi korban di tiga lokasi ini. Namun, evakuasi masih sulit di beberapa wilayah yang diselimuti lumpur basah.
"(Evakuasi) tujuh hari yang kemudian bisa ditambah tiga hari. Lalu akan kita bahas dalam rapat koordinasi dengan kondisi seperti ini," jelas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)