Presiden Jokowi--Antara/Ismar Patrizki
Presiden Jokowi--Antara/Ismar Patrizki

Jokowi Minta Isu Cantrang tak Dipelintir

Achmad Zulfikar Fazli • 08 Mei 2018 15:47
Jakarta: Presiden Joko Widodo meminta isu peralihan dari cantrang ke alat tangkap ikan yang lebih ramah lingkungan tidak dipelintir. Nelayan juga diminta mengerti maksud dari kebijakan peralihan ini.
 
"Ini akan terus kita kerjakan konsisten tapi nelayan harus nangkap arahnya ke mana sih arahnya untuk kita sendiri, jangan dipelintir, ada yang dikompori, sehingga konsistensi kita ke tujuan jadi terbelokkan karena bisa saja ada unsur politik, ada unsur kepentingan-kepentingan," kata Jokowi saat menerima nelayan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa, 8 Mei 2018.
 
Ia menegaskan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti tidak ada kepentingan politik dalam peralihan alat tangkap nelayan ini. Menurut dia, itu dilakukan semata-mata agar nelayan semakin mudah menangkap ikan.

"Enggak ada, kepentingannya hanya untuk itu, banyak kepentingan yang terganggu iya, yang dulu enak, sekarang tidak enak iya. Tapi itu yang harus kita kerjakan," tegas dia.
 
Baca: Jokowi: 363 Kapal Asing Ilegal Ditenggelamkan
 
Selain itu, lanjut dia, pemerintah juga telah membangun keramba jaring apung lepas pantai di Pangandaran, Karimun Jawa, serta Sabang. Karena, nelayan juga perlu mengikuti perubahan teknologi yang terjadi di dunia.
 
Ia pun telah melihat sendiri pembangunan keramba yang berada di 8 mil dari pantai. Menurut dia, ini harus dilakukan jika tidak mau ditinggal negara lain.
 
"Di Norway (Norwegia) dan Taiwan harganya mahal, betul. Tapi kalau nelayan bergabung dalam bentuk koperasi besar kenapa tidak," ucap dia.
 

 
Menurut dia, dengan keramba jaring apung lepas pantai ini nelayan bisa menghasilkan lebih banyak ikan. Pasalnya, satu lubang jaring bisa menghasilkan 100 ton ikan. Sedangkan, satu tempat terdapat delapan lubang. Artinya, ikan yang dihasilkan bisa mencapai 800 ton.
 
"Gede sekali, kemarin yang di Pangandaran kakap putih ya Ibu? Semua kakap putih kita pilih ikan-ikan mahal, gampang dijual, pasar ekspor terbuka, ini yang kita kerjakan," pungkas dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(YDH)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan