Jakarta: Satuan Petugas (Satgas) Penanganan Covid-19 menyebut tren peningkatan kematian pada usia produktif disebabkan oleh varian Delta yang lebih cepat menyebar. Varian ini bahkan lebih cepat memperburuk kondisi pasien.
"Menurut WHO bahwa varian Delta yang sudah ditemukan dihampir 132 negara di dunia telah menyebabkan kenaikan kasus sebesar 80 persen selama 4 minggu terakhir," kata juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito dalam konferensi pers secara virtual, Kamis, 5 Agustus 2021.
Dengan adanya varian tersebut, kata dia, masyarakat usia produktif yang aktif melakukan mobilitas di luar rumah rentan tertular dan menyebabkan peningkatan kasus covid-19 pada kelompok tersebut. Kematian juga disebabkan dari terlambatnya penanganan.
"Fakta kematian pada pasien meningkat peluangnya jika terlambat ditangani atau dirujuk maupun kepemilikan komorbid," kata dia.
Baca: Satgas: Memberantas Covid-19 Layaknya Melawan Sulutan Api
Berdasarkan data yang dihimpun satgas covid-19 hingga Kamis, 5 Agustus 2021, jumlah kematian pasien covid-19 usia produktif melampaui jumlah kematian lansia. Jumlah kematian usia 31-45 tahun mencapai 12,7 persen, selanjutnya kematian usia 46-59 tahun sebesar 36,7 persen.
Sementara itu, jumlah kematian lansia usia di atas 60 tahun sebanyak 46,7 persen. Masyarakat diminta proaktif mengenali gejala covid-19 dan riwayat aktivitas berisiko agar dapat segera mendapatkan penanganan jika terbukti positif covid-19.
"Masyarakat diharapkan secara proaktif melaporkan gejala dan aktivitas berisiko yang dilakukan. Jangan takut dan ragu karena seluruh pembiayaan covid-19 ditanggung pemerintah," kata Wiku.
Jakarta: Satuan Petugas (
Satgas) Penanganan Covid-19 menyebut tren peningkatan kematian pada usia produktif disebabkan oleh varian Delta yang lebih cepat menyebar. Varian ini bahkan lebih cepat memperburuk kondisi pasien.
"Menurut WHO bahwa varian Delta yang sudah ditemukan dihampir 132 negara di dunia telah menyebabkan kenaikan kasus sebesar 80 persen selama 4 minggu terakhir," kata juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito dalam konferensi pers secara virtual, Kamis, 5 Agustus 2021.
Dengan adanya varian tersebut, kata dia, masyarakat usia produktif yang aktif melakukan mobilitas di luar rumah rentan tertular dan menyebabkan peningkatan
kasus covid-19 pada kelompok tersebut. Kematian juga disebabkan dari terlambatnya penanganan.
"Fakta kematian pada pasien meningkat peluangnya jika terlambat ditangani atau dirujuk maupun kepemilikan komorbid," kata dia.
Baca:
Satgas: Memberantas Covid-19 Layaknya Melawan Sulutan Api
Berdasarkan data yang dihimpun satgas
covid-19 hingga Kamis, 5 Agustus 2021, jumlah kematian pasien covid-19 usia produktif melampaui jumlah kematian lansia. Jumlah kematian usia 31-45 tahun mencapai 12,7 persen, selanjutnya kematian usia 46-59 tahun sebesar 36,7 persen.
Sementara itu, jumlah kematian lansia usia di atas 60 tahun sebanyak 46,7 persen. Masyarakat diminta proaktif mengenali gejala covid-19 dan riwayat aktivitas berisiko agar dapat segera mendapatkan penanganan jika terbukti positif covid-19.
"Masyarakat diharapkan secara proaktif melaporkan gejala dan aktivitas berisiko yang dilakukan. Jangan takut dan ragu karena seluruh pembiayaan covid-19 ditanggung pemerintah," kata Wiku.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JMS)