Jakarta: Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengejar target 60 persen penduduk di seluruh provinsi mendapatkan vaksin covid-19 dosis pertama pada November 2021. Segala upaya terus dilakukan.
“Mendorong percepatan vaksinasi di provinsi, di mana syarat penurunan level pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) juga terkait capaian vaksinasi,” kata juru bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes Siti Nadia Tarmizi di Jakarta, Selasa, 9 November 2021.
Nadia memastikan stok vaksin covid-19 di Indonesia cukup untuk mencapai target tersebut. “Karena pengiriman vaksin dari produsen sesuai jadwal,” ujar dia.
Dia menyebut TNI-Polri masih dilibatkan membantu pelaksanaan vaksinasi. Terutama di daerah berkategori terdepan, terluar, dan tertinggal (3T).
"Dukungan TNI-Polri merupakan upaya perluasan akses vaksinasi bagi masyarakat,” ujar dia.
Nadia mengakui tingkat vaksinasi di beberapa daerah masih rendah. Namun, hal itu bukan disebabkan oleh proses penyuntikan yang berjalan lambat.
"Tapi, mungkin harus ada penajaman strategi untuk memastikan pengelolaan vaksin jangan sampai kedaluwarsa dan ini juga kita berharap masyarakat tidak pilih-pilih vaksin,” kata dia.
Sementara itu, ahli epidemiologi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) Iwan Ariawan mengatakan target vaksinasi secara nasional 60 persen dosis pertama sudah tercapai pada 7 November 2021. Tapi, cakupan vaksinasi belum merata di semua provinsi.
Iwan optimistis pelibatan personel TNI-Polri, kelompok masyarakat, hingga komunitas pecinta alam dapat membantu penyelesaian target vaksinasi dosis pertama secara merata.
"Tetapi, pada provinsi yang cakupannya saat ini masih 40 persen atau kurang, seperti Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Maluku Utara, Papua Barat, Sulawesi Tenggara, Maluku, Aceh, dan Papua, sulit untuk mencapai target 60 persen di bulan November ini,” kata dia.
Dia menyebut target itu sesuai keinginan Presiden Joko Widodo untuk mencegah lonjakan kasus covid-19 saat libur Natal dan tahun baru. Serta mempertahankan Indonesia dalam status wabah terkendali.
Baca: Presiden Soroti Penanganan Covid-19 di 5 Provinsi
Jakarta: Kementerian Kesehatan (
Kemenkes) mengejar target 60 persen penduduk di seluruh provinsi mendapatkan
vaksin covid-19 dosis pertama pada November 2021. Segala upaya terus dilakukan.
“Mendorong percepatan vaksinasi di provinsi, di mana syarat penurunan level pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (
PPKM) juga terkait capaian vaksinasi,” kata juru bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes Siti Nadia Tarmizi di Jakarta, Selasa, 9 November 2021.
Nadia memastikan stok vaksin covid-19 di Indonesia cukup untuk mencapai target tersebut. “Karena pengiriman vaksin dari produsen sesuai jadwal,” ujar dia.
Dia menyebut TNI-Polri masih dilibatkan membantu pelaksanaan vaksinasi. Terutama di daerah berkategori terdepan, terluar, dan tertinggal (3T).
"Dukungan TNI-Polri merupakan upaya perluasan akses vaksinasi bagi masyarakat,” ujar dia.
Nadia mengakui tingkat vaksinasi di beberapa daerah masih rendah. Namun, hal itu bukan disebabkan oleh proses penyuntikan yang berjalan lambat.
"Tapi, mungkin harus ada penajaman strategi untuk memastikan pengelolaan vaksin jangan sampai kedaluwarsa dan ini juga kita berharap masyarakat tidak pilih-pilih vaksin,” kata dia.
Sementara itu, ahli epidemiologi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) Iwan Ariawan mengatakan target vaksinasi secara nasional 60 persen dosis pertama sudah tercapai pada 7 November 2021. Tapi, cakupan vaksinasi belum merata di semua provinsi.
Iwan optimistis pelibatan personel TNI-Polri, kelompok masyarakat, hingga komunitas pecinta alam dapat membantu penyelesaian target vaksinasi dosis pertama secara merata.
"Tetapi, pada provinsi yang cakupannya saat ini masih 40 persen atau kurang, seperti Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Maluku Utara, Papua Barat, Sulawesi Tenggara, Maluku, Aceh, dan Papua, sulit untuk mencapai target 60 persen di bulan November ini,” kata dia.
Dia menyebut target itu sesuai keinginan Presiden Joko Widodo untuk mencegah lonjakan kasus covid-19 saat libur Natal dan tahun baru. Serta mempertahankan Indonesia dalam status wabah terkendali.
Baca:
Presiden Soroti Penanganan Covid-19 di 5 Provinsi
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)