Ilustrasi vaksin Sinovac. AFP
Ilustrasi vaksin Sinovac. AFP

Respons Efek Samping Vaksin Covid-19 Anak 6-11 Tahun Mesti Disiapkan

Fachri Audhia Hafiez • 09 November 2021 14:47
Jakarta: Pemerintah berencana memulai vaksinasi covid-19 untuk kelompok anak usia 6-11 tahun. Pemberian vaksinasi mesti disertai kesiapan penjelasan terkait potensi efek samping atau Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI).
 
Peneliti Global Health Security and Policy, Center for Environment and Population Health, Griffith University Australia, Dicky Budiman, mengatakan pemberian vaksinasi untuk kelompok tersebut bisa menimbulkan kecemasan pada orang tua. Khususnya, jika terjadi KIPI yang dialami anak setelah menerima suntikan.
 
"Perlu ada respons yang cepat untuk memberi penjelasan memastikan dan akhirnya diklarifikasi, ketika ada hal-hal yang terjadi di lapangan," kata Dicky kepada Medcom.id, Selasa, 9 November 2021.

Dicky menekankan KIPI yang dialami penerima vaksinasi relatif tidak mengkhawatirkan. Bahkan, efek KIPI dari Vaksin Sinovac masih relatif aman.
 
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memberikan izin vaksinasi anak usia 6-11 tahun. Izin berdasarkan rujukan hasil penilaian keamanan dan kekebalan dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) yang ditimbulkan terhadap covid-19.
 
Baca: Komnas KIPI: Vaksin Sinovac Aman Bagi Anak
 
"Sejauh saya amati, tidak ada data yang menunjukkan ada efek samping mengkhawatirkan dari pemberian Sinovac pada anak ini," ucap Dicky.
 
Dia mencontohkan negara-negara yang sudah memvaksinasi anak menggunakan Sinovac. Yakni, Tiongkok, Kamboja, dan Chile.
 
"Vaksin pada anak juga diberikan di Chile usianya sama dengan kita 6-11 tahun dengan Sinovac sejak September (2021)," ujar Dicky.
 
Dicky mengatakan pemberian vaksinasi untuk kelompok 6-11 tahun harus dilakukan secara ketat. Selain itu, perlu pemantauan berkala terhadap anak yang sudah menerima suntikan vaksin covid-19.
 
"Datanya harus dilakukan dengan pemantauan yang ketat dan respons dari hasil temuan (KIPI) yang cepat nanti," kata Dicky.
 
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menargetkan 26,4 juta anak usia 6-11 tahun menerima vaksinasi covid-19. Namun, pelaksanaan vaksinasi belum ditentukan lantaran persiapan teknis masih disempurnakan.

Vaksin untuk Indonesia

Dalam upaya mendukung vaksinasi di Tanah Air, Media Group bersama Slank menggelorakan kampanye sosial bertajuk "Vaksin untuk Indonesia". Kampanye ini adalah upaya untuk bersama-sama bangkit dari pandemi dan memupuk optimisme menuju normal baru dengan terus menjaga kesehatan fisik dan mental. Vaksin dalam tajuk ini bukan saja berarti "obat" atau "anti-virus", tetapi juga upaya untuk menguatkan kembali mental dan spirit kita di tengah kesulitan akibat pandemi.
 
"Slank dan Media Group bikin gerakan yang bertema 'Vaksin untuk Indonesia'. Berharap lewat musik dan dialog, acara ini bisa menyemangati dampak pandemi yang mengenai kehidupan kita, supaya tetap semangat. Kita hibur supaya senang, supaya imun kita naik juga. Mengajak masyarakat untuk jangan takut untuk divaksin. Ini salah satu solusi untuk lepas dari pandemi," terang drummer Slank, Bimo Setiawan Almachzumi alias Bimbim.
 
Program "Vaksin untuk Indonesia" tayang di Metro TV setiap hari Jumat, pukul 20.05 WIB. Dalam tayangan ini, Slank bukan saja menyuguhkan musik semata, tetapi juga menampilkan perjalanan ke sejumlah tempat dan berinteraksi dengan masyarakat dari berbagai latar belakang sosial.
 

 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan