Ilustrasi vaksin covid-19. Medcom.id
Ilustrasi vaksin covid-19. Medcom.id

Masyarakat Mesti Berperan Aktif Dalam Percepatan Vaksinasi

Antara • 08 Desember 2021 03:17
Jakarta: Pengamat kebijakan publik dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Slamet Rosyadi mengingatkan masyarakat harus berperan aktif dalam upaya percepatan vaksinasi covid-19. Percepatan demi mencapai kekebalan komunal (herd immunity).
 
"Masyarakat harus berperan aktif agar capaian vaksinasi terus meningkat dan segera mencapai target kekebalan komunal," kata Slamet, Selasa, 7 Desember 2021.
 
Dia menyebut pemerintah tidak bisa bertindak sendirian mempercepat vaksinasi. Namun, perlu dukungan berbagai pihak.

"Tokoh masyarakat, politik, budaya, dan bisnis perlu menjadi bagian penting dalam upaya percepatan vaksinasi. Karena para tokoh ini juga punya jejaring sosial dan pengaruh yang besar terhadap masyarakat," kata dia.
 
Program percepatan vaksinasi juga memerlukan koordinasi antarlembaga yang berwenang. Salah satunya dengan mengintensifkan koordinasi antarlembaga dan pelibatan seluruh pemangku kebijakan.
 
"Maka program percepatan vaksinasi akan berjalan makin optimal," kata Slamet.
 
Dia menyebut program vaksinasi perlu dipercepat terlebih menjelang libur Natal dan tahun baru. Hal itu untuk mengantisipasi lonjakan kasus covid-19 seiring peningkatan mobilitas masyarakat.
 
"Program vaksinasi perlu dikebut jelang akhir tahun, karena dikhawatirkan terjadi peningkatan mobilitas pada saat libur Natal dan tahun baru," kata dia.
 
Slamet berharap makin banyak program strategis untuk meningkatkan cakupan vaksinasi. Misalnya, melalui layanan jemput bola kepada masyarakat.
 
Dia menyebut sistem jemput bola efektif mendekatkan layanan vaksinasi kepada publik. Khususnya kelompok rentan seperti lansia.
 
"Pasalnya tidak semua masyarakat memiliki akses informasi dan aksesibilitas yang sama terkait vaksin. Karena itu melakukan sistem jemput bola bisa menjadi salah satu solusi," kata dia.
 
Percepatan vaksinasi, kata dia, juga perlu menyusul kemunculan varian Omicron. Dia mengapresiasi respons cepat pemerintah mengantisipasi varian baru tersebut.
 
Juru bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi menyatakan pemerintah terus mengantisipasi munculnya varian Omicron di dalam negeri. Meski, tak ada riwayat perjalanan ke luar negeri.
 
"Kita tetap melakukan pengetatan di pintu masuk negara, tapi kita tetap berhati-hati karena kemungkinan adanya varian Omicron yang dideteksi tanpa ada riwayat perjalanan ke luar negeri," kata Nadia.
 
Saat ini, sekitar 45 negara di dunia melaporkan adanya varian Omicron. Artinya, penyebarannya cukup cepat sejak dilaporkan pada 24 November 2021. Pada 26 November 2021 varian Omicron masuk dalam Variant of Concern (VoC) oleh WHO.
 
Baca: Vaksinasi Covid-19 Menjangkau Hingga Wilayah Terpencil 

Vaksin untuk Indonesia

Dalam upaya mendukung vaksinasi di Tanah Air, Media Group bersama Slank menggelorakan kampanye sosial bertajuk "Vaksin untuk Indonesia". Kampanye ini adalah upaya untuk bersama-sama bangkit dari pandemi dan memupuk optimisme menuju normal baru dengan terus menjaga kesehatan fisik dan mental. Vaksin dalam tajuk ini bukan saja berarti "obat" atau "anti-virus", tetapi juga upaya untuk menguatkan kembali mental dan spirit kita di tengah kesulitan akibat pandemi.
 
"Slank dan Media Group bikin gerakan yang bertema 'Vaksin untuk Indonesia'. Berharap lewat musik dan dialog, acara ini bisa menyemangati dampak pandemi yang mengenai kehidupan kita, supaya tetap semangat. Kita hibur supaya senang, supaya imun kita naik juga. Mengajak masyarakat untuk jangan takut untuk divaksin. Ini salah satu solusi untuk lepas dari pandemi," terang drummer Slank, Bimo Setiawan Almachzumi alias Bimbim.
 
Program "Vaksin untuk Indonesia" tayang di Metro TV setiap hari Jumat, pukul 20.05 WIB. Dalam tayangan ini, Slank bukan saja menyuguhkan musik semata, tetapi juga menampilkan perjalanan ke sejumlah tempat dan berinteraksi dengan masyarakat dari berbagai latar belakang sosial.
 

 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan