Jakarta: Epidemiolog dari Centre for Environmental and Population Health Griffith University di Australia, Dicky Budiman, memperingatkan potensi munculnya covid-19 gelombang ketiga jika penurunan kasus sekarang tidak disikapi dengan bijak. Perlu ditingkatkan masalah protokol kesehatan (prokes) secara disiplin.
Berbagai pelonggaran PPKM dilakukan di Jakarta seiring berkurangnya kasus aktif covid-19. Kebijakan ini, kata Dicky, didominasi faktor ekonomi. Ini tidak mengurangi risiko masyarakat terpapar covid-19.
"Ini yang harus dipahami. Dengan adanya pelonggaran, bukan berarti situasi sudah aman, namun masyarakat wajib tetap waspada," kata Dicky di Jakarta, Rabu, 1 September 2021.
Baca: Kasus Covid-19 Bertambah 10.337, Pasien Sembuh 16.394
Dia menjelaskan dalam situasi pandemi ini, semuanya sangat dinamis. Sebab, kasus covid-19 bisa sewaktu-waktu melonjak, bahkan varian virus baru yang lebih kuat daripada varian Delta bisa muncul kapan saja.
Dicky mengingatkan penyebaran varian Delta saja belum melewati fase krisis. "Masa krisis akibat varian Delta belum selesai. Masa krisis setidaknya berlangsung sampai akhir September ini," kata dia.
Data corona.jakarta.go.id menunjukkan tren penurunan kasus positif harian dari sebanyak 789 kasus pada 25 Agustus, menjadi 468 kasus pada 28 Agustus, dan kemudian 399 kasus pada 31 Agustus. Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan Juli, di mana penambahan kasus harian bisa di atas 14.000 orang. Tidak tertutup kemungkinan kasus akan kembali melonjak jika mobilitas warga tidak terkendali.
Jakarta: Epidemiolog dari Centre for Environmental and Population Health Griffith University di Australia, Dicky Budiman, memperingatkan potensi munculnya
covid-19 gelombang ketiga jika penurunan kasus sekarang tidak disikapi dengan bijak. Perlu ditingkatkan masalah
protokol kesehatan (prokes) secara disiplin.
Berbagai pelonggaran PPKM dilakukan di Jakarta seiring berkurangnya
kasus aktif covid-19. Kebijakan ini, kata Dicky, didominasi faktor ekonomi. Ini tidak mengurangi risiko masyarakat terpapar covid-19.
"Ini yang harus dipahami. Dengan adanya pelonggaran, bukan berarti situasi sudah aman, namun masyarakat wajib tetap waspada," kata Dicky di Jakarta, Rabu, 1 September 2021.
Baca:
Kasus Covid-19 Bertambah 10.337, Pasien Sembuh 16.394
Dia menjelaskan dalam situasi pandemi ini, semuanya sangat dinamis. Sebab, kasus covid-19 bisa sewaktu-waktu melonjak, bahkan varian virus baru yang lebih kuat daripada varian Delta bisa muncul kapan saja.
Dicky mengingatkan penyebaran varian Delta saja belum melewati fase krisis. "Masa krisis akibat varian Delta belum selesai. Masa krisis setidaknya berlangsung sampai akhir September ini," kata dia.
Data corona.jakarta.go.id menunjukkan tren penurunan kasus positif harian dari sebanyak 789 kasus pada 25 Agustus, menjadi 468 kasus pada 28 Agustus, dan kemudian 399 kasus pada 31 Agustus. Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan Juli, di mana penambahan kasus harian bisa di atas 14.000 orang. Tidak tertutup kemungkinan kasus akan kembali melonjak jika mobilitas warga tidak terkendali.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JMS)