Jakarta: Panglima Komando Armada II Laksda TNI Iwan Isnurwanto menegaskan kapal KRI Nanggala-402 tenggelam karena kecelakaan. Kapal dipastikan tidak meledak.
"Kalau meledak kapal-kapal kami yang melakukan evakuasi dan mempunyai kemampuan sonar mendengarkan suara di dalam air, pasti mendengar karena ingat pada saat latihan penembakan dengan torpedo kepala latihan. Daerah-daerah yang di luar area penembakan tersebut sudah dijaga oleh kapal-kapal kami yang mempunyai kemampuan untuk mendeteksi suara di bawah air. Namun, ini (suara) tidak ada sehingga murni adalah ini kecelakaan, bukan meledak," kata Iwan di Lanal Denpasar, Bali, Selasa, 18 Mei 2021.
Jika kapal KRI Nanggala meledak, kata dia, barang-barang di dalam kapal dipastikan akan berhamburan mengambang di atas permukaan laut. Namun, hingga saat ini tidak ada pecahan-pecahan yang muncul ke permukaan.
Selain itu, kapal-kapal yang melakukan kegiatan operasi laut dipastikan mendengar ledakan jika KRI Nanggala-402 benar-benar meledak. "Ini tahap yang ketiga dari empat tahap yang kami laksanakan kalau meledak kapal-kapal kami yang mempunyai kemampuan sonar mendengarkan suara di dalam air, pasti mendengar," katanya.
Baca: Operasi Pencarian KRI Nanggala-402 Ditargetkan Rampung Akhir Mei
KRI Nanggala-402 hilang kontak saat latihan penembakan torpedo di perairan utara Bali pada Rabu, 21 April 2021. Kapal selam dengan 53 awak itu ditemukan berada di palung laut sedalam 838 meter
Tim pencarian gabungan telah menemukan posisi haluan, anjungan, dan buritan KRI Nanggala-402. Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Kasal) Laksamana Yudo Margono menindaklanjuti temuan itu dengan membentuk Gugus Tugas Salvage KRI Nanggala-402 yang dipimpin Komandan Gugus Keamanan Laut (Danguskamla) Koarmada II Laksamana Muda I Gung Putu Alit Jaya.
Jakarta: Panglima Komando Armada II Laksda TNI Iwan Isnurwanto menegaskan kapal
KRI Nanggala-402 tenggelam karena kecelakaan. Kapal dipastikan tidak meledak.
"Kalau meledak kapal-kapal kami yang melakukan evakuasi dan mempunyai kemampuan sonar mendengarkan suara di dalam air, pasti mendengar karena ingat pada saat latihan penembakan dengan torpedo kepala latihan. Daerah-daerah yang di luar area penembakan tersebut sudah dijaga oleh kapal-kapal kami yang mempunyai kemampuan untuk mendeteksi suara di bawah air. Namun, ini (suara) tidak ada sehingga murni adalah ini kecelakaan, bukan meledak," kata Iwan di Lanal Denpasar, Bali, Selasa, 18 Mei 2021.
Jika kapal KRI Nanggala meledak, kata dia, barang-barang di dalam kapal dipastikan akan berhamburan mengambang di atas permukaan laut. Namun, hingga saat ini tidak ada pecahan-pecahan yang muncul ke permukaan.
Selain itu, kapal-kapal yang melakukan kegiatan operasi laut dipastikan mendengar ledakan jika KRI Nanggala-402 benar-benar meledak. "Ini tahap yang ketiga dari empat tahap yang kami laksanakan kalau meledak kapal-kapal kami yang mempunyai kemampuan sonar mendengarkan suara di dalam air, pasti mendengar," katanya.
Baca:
Operasi Pencarian KRI Nanggala-402 Ditargetkan Rampung Akhir Mei
KRI Nanggala-402 hilang kontak saat latihan penembakan torpedo di perairan utara Bali pada Rabu, 21 April 2021. Kapal selam dengan 53 awak itu ditemukan berada di palung laut sedalam 838 meter
Tim pencarian gabungan telah menemukan posisi haluan, anjungan, dan buritan KRI Nanggala-402. Kepala Staf TNI
Angkatan Laut (Kasal) Laksamana Yudo Margono menindaklanjuti temuan itu dengan membentuk Gugus Tugas Salvage KRI Nanggala-402 yang dipimpin Komandan Gugus Keamanan Laut (Danguskamla) Koarmada II Laksamana Muda I Gung Putu Alit Jaya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(JMS)