Jakarta: Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin mengajak seluruh pihak berkontribusi menekan angka stunting. Pemerintah menargetkan prevalensi stunting turun menjadi 14 persen pada 2024.
"Kita mesti serius melakukan upaya menurunkan angka stunting di negara kita," kata Ma'ruf dalam puncak peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-30 di Banyuasin, Sumatra Selatan, Kamis, 6 Juli 2023.
Ma'ruf mengatakan partisipasi itu bisa dimulai dari lingkup terkecil, yakni keluarga. Orang tua diimbau memanfaatkan layanan di posyandu dan puskesmas.
"Untuk memantau kesehatan ibu hamil serta pertumbuhan dan perkembangan anak," papar dia.
Wapres juga mendorong petugas kesehatan memasifkan edukasi soal pemenuhan gizi dan pengasuhan anak. Seluruh informasi harus mudah diakses dan dipahami publik.
Selain itu, orang tua perlu memenuhi kecukupan gizi anak. Apalagi, Indonesia sangat kaya akan potensi pangan lokal.
"Kemudian pernikahan anak masih relatif tinggi. Ini harus dihindari karena lebih banyak mudaratnya, termasuk berisiko lebih tinggi menghasilkan anak stunting," jelas Ma'ruf.
Jakarta: Wakil Presiden (
Wapres) Ma'ruf Amin mengajak seluruh pihak berkontribusi menekan angka stunting. Pemerintah menargetkan prevalensi stunting turun menjadi 14 persen pada 2024.
"Kita mesti serius melakukan upaya menurunkan angka stunting di negara kita," kata Ma'ruf dalam puncak peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-30 di Banyuasin, Sumatra Selatan, Kamis, 6 Juli 2023.
Ma'ruf mengatakan partisipasi itu bisa dimulai dari lingkup terkecil, yakni keluarga. Orang tua diimbau memanfaatkan layanan di posyandu dan puskesmas.
"Untuk memantau kesehatan ibu hamil serta pertumbuhan dan perkembangan anak," papar dia.
Wapres juga mendorong petugas kesehatan memasifkan edukasi soal pemenuhan gizi dan pengasuhan anak. Seluruh informasi harus mudah diakses dan dipahami publik.
Selain itu, orang tua perlu memenuhi kecukupan gizi anak. Apalagi, Indonesia sangat kaya akan potensi pangan lokal.
"Kemudian pernikahan anak masih relatif tinggi. Ini harus dihindari karena lebih banyak mudaratnya, termasuk berisiko lebih tinggi menghasilkan anak
stunting," jelas Ma'ruf.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)