Bali: Bank Indonesia (BI) menilai peran Indonesia sebagai Ketua ASEAN 2023 sangat strategis. Indonesia bisa melanjutkan visi dari Presidensi G20 pada 2022 khususnya di sektor keuangan.
"Keketuaan Indonesia dalam ASEAN 2023 melanjutkan kepemimpinan sebelumnya dalam Presidensi G20," kata Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo dalam Media Briefing AFMGM di Bali, Senin, 27 Maret 2023.
Dody mengatakan Indonesia berusaha mewujudkan Masyarakat Ekonomi ASEAN (AEC) 2025. Komitmen itu untuk menghasilkan kerja sama yang saling terkoneksi, inklusif, dan menyejahterakan.
"Sebagai contoh, implementasi pilar Recovery Rebuilding melalui eksplorasi implementasi bauran kebijakan (policy mix) di negara-negara ASEAN sesuai karakteristik setiap negara," ujar dia.
Dody menyebut negara-negara ASEAN relatif memiliki permasalahan ekonomi yang serupa pascapandemi covid-19. Contoh lainnya ialah mengurangi ketergantungan pada mata uang utama melalui skema local currency transaction (LCT).
"Ini merupakan perluasan dari skema sebelumnya local currency settlement (LCS) yang sudah mulai diterapkan antar negara ASEAN," jelas dia.
Selain itu, ada inisiatif bilateral swap arrangement antara beberapa negara ASEAN seperti Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Thailand. Ikhtiar tersebut memiliki makna kerja sama regional yang kuat sebagai bantalan ketahanan keuangan kawasan dan masing-masing negara.
"Di area sistem pembayaran, implementasi interkoneksi sistem pembayaran yang saling terhubung antar negara melalui regional payment connectivity (RPC) akan terus diperluas," ucap Dody.
ASEAN, kata Dody, juga telah mengembangkan ASEAN Taxonomy versi kedua. ASEAN Taxonomy merupakan sistem atau kamus untuk menggolongkan kegiatan ekonomi di kawasan.
"Untuk menentukan aktivitas- aktivitas yang dapat memperoleh green financing dengan biaya yang lebih murah," tutur dia.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Bali:
Bank Indonesia (BI) menilai peran Indonesia sebagai Ketua
ASEAN 2023 sangat strategis. Indonesia bisa melanjutkan visi dari
Presidensi G20 pada 2022 khususnya di sektor keuangan.
"Keketuaan Indonesia dalam ASEAN 2023 melanjutkan kepemimpinan sebelumnya dalam Presidensi G20," kata Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo dalam
Media Briefing AFMGM di Bali, Senin, 27 Maret 2023.
Dody mengatakan Indonesia berusaha mewujudkan Masyarakat Ekonomi ASEAN (AEC) 2025. Komitmen itu untuk menghasilkan kerja sama yang saling terkoneksi, inklusif, dan menyejahterakan.
"Sebagai contoh, implementasi pilar
Recovery Rebuilding melalui eksplorasi implementasi bauran kebijakan
(policy mix) di negara-negara ASEAN sesuai karakteristik setiap negara," ujar dia.
Dody menyebut negara-negara ASEAN relatif memiliki permasalahan ekonomi yang serupa pascapandemi covid-19. Contoh lainnya ialah mengurangi ketergantungan pada mata uang utama melalui skema
local currency transaction (LCT).
"Ini merupakan perluasan dari skema sebelumnya
local currency settlement (LCS) yang sudah mulai diterapkan antar negara ASEAN," jelas dia.
Selain itu, ada inisiatif bilateral swap arrangement antara beberapa negara ASEAN seperti Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Thailand. Ikhtiar tersebut memiliki makna kerja sama regional yang kuat sebagai bantalan ketahanan keuangan kawasan dan masing-masing negara.
"Di area sistem pembayaran, implementasi interkoneksi sistem pembayaran yang saling terhubung antar negara melalui
regional payment connectivity (RPC) akan terus diperluas," ucap Dody.
ASEAN, kata Dody, juga telah mengembangkan ASEAN Taxonomy versi kedua. ASEAN Taxonomy merupakan sistem atau kamus untuk menggolongkan kegiatan ekonomi di kawasan.
"Untuk menentukan aktivitas- aktivitas yang dapat memperoleh
green financing dengan biaya yang lebih murah," tutur dia.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)