Jakarta: Jemaah haji Indonesia akan menempati 70 maktab saat berada di Arafah. Di lokasi tersebut, mereka akan melaksanakan wukuf yang merupakan puncak ibadah haji.
Wukuf di Arafah merupakan rukun ibadah haji. Kegiatan ibadah itu dilakukan mulai tergelincir matahari pada 9 Zulhijjah hingga terbit fajar pada 10 Zulhijjah.
Kepala Bidang (Kabid) Perlindungan Jemaah (Linjam) Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Harun Ar Rasyid menjelaskan, kedatangan jemaah ke Arafah sesuai jadwal dan rute pergerakan yang telah disusun oleh Satuan Operasi Arafah, Mudzalifah, dan Mina.
"Jemaah akan bergerak pada 8 Zulhijjah mulai pukul 07.00 hingga 22.00 waktu Arab Saudi (WAS). Itulah waktu bergerak jemaah," ujar Harun saat meninjau langsung kesiapan tenda di Arafah, dilansir Sabtu, 17 Juni 2023.
Pelaksanaan wukuf di Arafah pada 9 Zulhijjah dimulai dari salat zuhur berjamaah. Kemudian khutbah wukuf, doa, dan dzikir. Berikutnya, para jemaah dipersilakan untuk melaksanakan ibadah secara pribadi.
Harun menyarankan selama di Arafah jemaah haji berdiam diri di tenda dan memperbanyak amalan ibadah seperti membaca Al-Qur'an, zikir,dan lainnya, termasuk memanjatkan doa. Sekitar magrib, mulai pukul 19.00 WAS, jemaah digerakkan dari Arafah ke Muzdalifah.
"Pada 9 Zulhijjah, jemaah bergerak dari Arafah ke Muzdalifah mulai pukul 19.00 WAS," ujarnya.
Di Muzdalifah jemaah berdiam sejenak atau mabit dan kembali bergerak menuju Mina pada malam 10 Zulhijjah. Pada 10 Zulhijjah, jemaah melaksanakan wajib haji yakni melempar jumrah aqobah. Setelah itu jemaah kembali ke pemondokan atau tenda di Mina.
Prosesi melempar jumrah berlanjut pada 11 Zulhijjah. Jemaah haji melempar jumrah ula, wustha, dan aqobah. Hal yang sama juga dilakukan pada 12 Zulhijjah.
"Kalau jemaah melakukan nafar awal maka kembali ke Mekkah. Tapi bagi yang nafar tsani mesti melanjutkan pada 13 Zulhijjah melaksanakan lagi jamarat ula, wustha, aqobah," kata Harun.
Sebelum matahari terbenam, jemaah kembali ke Mekah untuk selanjutnya melakukan tawaf ifadah, sai, dan tahalul. "Itulah selesai rangkaian ibadah haji pada 13 Zulhijjah," ujar Harun.
Pergerakan petugas lebih awal ketimbang jemaah Menurut Harun, para petugas haji mulai bergerak pada 6 dan 7 Zulhijjah sebagai tim aju.
"Pada tanggal itu petugas sudah menyiapkan sektor-sektor yang dibentuk di Arafah. Di Arafah ini ada 70 maktab yang akan dipetakan dalam 11 sektor ad hoc, mulai dari 1 sampai 11 sektor ad hoc," ungkap Harun.
Setiap sektor ad hoc akan membawahkan 8-9 maktab. Setiap maktab berisi 7 kloter. "Personel tiap-tiap maktab berjumlah 48-50 orang dari petugas Daker Bandara dan Mekkah," imbuh Harun.
Tahun ini, dengan jumlah yang mencapai 229 ribu jemaah, enda-tenda jemaah Indonesia lebih banyak ketimbang tahun-tahun sebelumnya. Hal itu membuat ada lokasi tenda jemaah yang cukup jauh, yaitu di Mina Jadid.
Jarak antara Mina Jadid dengan tempat melempar jumrah mencapai tujuh kilometer. Artinya, jemaah harus menempuh jarak hingga 14 km pulang pergi dengan berjalan kaki.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Jakarta:
Jemaah haji Indonesia akan menempati 70 maktab saat berada di Arafah. Di lokasi tersebut, mereka akan melaksanakan wukuf yang merupakan puncak
ibadah haji.
Wukuf di Arafah merupakan rukun ibadah haji. Kegiatan ibadah itu dilakukan mulai tergelincir matahari pada 9 Zulhijjah hingga terbit fajar pada 10 Zulhijjah.
Kepala Bidang (Kabid) Perlindungan Jemaah (Linjam) Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Harun Ar Rasyid menjelaskan, kedatangan jemaah ke Arafah sesuai jadwal dan rute pergerakan yang telah disusun oleh Satuan Operasi Arafah, Mudzalifah, dan Mina.
"Jemaah akan bergerak pada 8 Zulhijjah mulai pukul 07.00 hingga 22.00 waktu Arab Saudi (WAS). Itulah waktu bergerak jemaah," ujar Harun saat meninjau langsung kesiapan tenda di Arafah, dilansir Sabtu, 17 Juni 2023.
Pelaksanaan wukuf di Arafah pada 9 Zulhijjah dimulai dari salat zuhur berjamaah. Kemudian khutbah wukuf, doa, dan dzikir. Berikutnya, para jemaah dipersilakan untuk melaksanakan ibadah secara pribadi.
Harun menyarankan selama di Arafah jemaah haji berdiam diri di tenda dan memperbanyak amalan ibadah seperti membaca Al-Qur'an, zikir,dan lainnya, termasuk memanjatkan doa. Sekitar magrib, mulai pukul 19.00 WAS, jemaah digerakkan dari Arafah ke Muzdalifah.
"Pada 9 Zulhijjah, jemaah bergerak dari Arafah ke Muzdalifah mulai pukul 19.00 WAS," ujarnya.
Di Muzdalifah jemaah berdiam sejenak atau mabit dan kembali bergerak menuju Mina pada malam 10 Zulhijjah. Pada 10 Zulhijjah, jemaah melaksanakan wajib haji yakni melempar jumrah aqobah. Setelah itu jemaah kembali ke pemondokan atau tenda di Mina.
Prosesi melempar jumrah berlanjut pada 11 Zulhijjah. Jemaah haji melempar jumrah ula, wustha, dan aqobah. Hal yang sama juga dilakukan pada 12 Zulhijjah.
"Kalau jemaah melakukan nafar awal maka kembali ke Mekkah. Tapi bagi yang nafar tsani mesti melanjutkan pada 13 Zulhijjah melaksanakan lagi jamarat ula, wustha, aqobah," kata Harun.
Sebelum matahari terbenam, jemaah kembali ke Mekah untuk selanjutnya melakukan tawaf ifadah, sai, dan tahalul. "Itulah selesai rangkaian ibadah haji pada 13 Zulhijjah," ujar Harun.
Pergerakan petugas lebih awal ketimbang jemaah Menurut Harun, para petugas haji mulai bergerak pada 6 dan 7 Zulhijjah sebagai tim aju.
"Pada tanggal itu petugas sudah menyiapkan sektor-sektor yang dibentuk di Arafah. Di Arafah ini ada 70 maktab yang akan dipetakan dalam 11 sektor ad hoc, mulai dari 1 sampai 11 sektor ad hoc," ungkap Harun.
Setiap sektor ad hoc akan membawahkan 8-9 maktab. Setiap maktab berisi 7 kloter. "Personel tiap-tiap maktab berjumlah 48-50 orang dari petugas Daker Bandara dan Mekkah," imbuh Harun.
Tahun ini, dengan jumlah yang mencapai 229 ribu jemaah, enda-tenda jemaah Indonesia lebih banyak ketimbang tahun-tahun sebelumnya. Hal itu membuat ada lokasi tenda jemaah yang cukup jauh, yaitu di Mina Jadid.
Jarak antara Mina Jadid dengan tempat melempar jumrah mencapai tujuh kilometer. Artinya, jemaah harus menempuh jarak hingga 14 km pulang pergi dengan berjalan kaki.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(END)