Jakarta: Indonesia merancang program untuk menurunkan karbon dioksida ekuivalen (CO2e) hingga 28 tahun mendatang. Program ini dilakukan bertahap.
"Tercapainya tingkat emisi gas rumah kaca minus 304 juta ton CO2e pada 2050," kata Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya melalui keterangan tertulis, Kamis, 24 Maret 2022.
Pada 2030, Indonesia menargetkan pengurangan emisi hingga 140 juta ton CO2e. Menurut Siti, seluruh target ini sebagai sasaran yang ingin dicapai melalui implementasi rencana operasi lapangan Indonesia's Forestry and Other Land Uses (Folu) Net Sink 2030.
"Sehingga, emisi bersih pada tingkat nasional (semua sektor) menjadi 540 juta ton CO2e atau setara dengan 1,6 ton CO2e per kapita," jelas Siti.
Folu Net Sink akan membawa Indonesia menuju capaian komitmen kontribusi penurunan emisi yang ditetapkan secara nasional pada 2030. Folu Net Sink 2030 merupakan bagian strategi Indonesia untuk menjamin tercapainya tujuan Paris Agreement.
Baca: Indonesia-AS Terus Berkomitmen Kurangi Emisi Karbon Global
Langkah yang dilakukan adalah menahan kenaikan laju suhu bumi di bawah 1,5 derajat Celsius. Folu Net Sink 2030 juga menjadi panduan Indonesia dalam melakukan aksi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, serta merupakan bagian dari aspirasi Indonesia menuju Long-term Strategy on Low Carbon and Climate Resilience (LTS-LCCR) pada 2050.
Folu Net Sink 2030, kata Siti, juga menekankan komitmen Indonesia untuk mendukung net zero emission. Hal itu guna memenuhi Nationally Determined Contribution (NDC) atau komitmen dan aksi terhadap iklim pada sebuah negara.
"Menjadi kewajiban nasional Indonesia sebagai kontribusi bagi agenda perubahan iklim global dengan memperhatikan visi Indonesia yang lebih ambisius dalam dokumen LTS-LCCR," ucap Siti.
Jakarta: Indonesia merancang program untuk menurunkan
karbon dioksida ekuivalen (CO2e) hingga 28 tahun mendatang. Program ini dilakukan bertahap.
"Tercapainya tingkat emisi gas rumah kaca minus 304 juta ton CO2e pada 2050," kata Menteri
Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK)
Siti Nurbaya melalui keterangan tertulis, Kamis, 24 Maret 2022.
Pada 2030, Indonesia menargetkan pengurangan emisi hingga 140 juta ton CO2e. Menurut Siti, seluruh target ini sebagai sasaran yang ingin dicapai melalui implementasi rencana operasi lapangan Indonesia's Forestry and Other Land Uses (Folu) Net Sink 2030.
"Sehingga, emisi bersih pada tingkat nasional (semua sektor) menjadi 540 juta ton CO2e atau setara dengan 1,6 ton CO2e per kapita," jelas Siti.
Folu Net Sink akan membawa Indonesia menuju capaian komitmen kontribusi penurunan emisi yang ditetapkan secara nasional pada 2030. Folu Net Sink 2030 merupakan bagian strategi Indonesia untuk menjamin tercapainya tujuan Paris Agreement.
Baca:
Indonesia-AS Terus Berkomitmen Kurangi Emisi Karbon Global
Langkah yang dilakukan adalah menahan kenaikan laju suhu bumi di bawah 1,5 derajat Celsius. Folu Net Sink 2030 juga menjadi panduan Indonesia dalam melakukan aksi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, serta merupakan bagian dari aspirasi Indonesia menuju Long-term Strategy on Low Carbon and Climate Resilience (LTS-LCCR) pada 2050.
Folu Net Sink 2030, kata Siti, juga menekankan komitmen Indonesia untuk mendukung
net zero emission. Hal itu guna memenuhi Nationally Determined Contribution (NDC) atau komitmen dan aksi terhadap iklim pada sebuah negara.
"Menjadi kewajiban nasional Indonesia sebagai kontribusi bagi agenda perubahan iklim global dengan memperhatikan visi Indonesia yang lebih ambisius dalam dokumen LTS-LCCR," ucap Siti.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JMS)