Korban pesawat AirAsia tengah dievakuasi oleh Basarnas
Korban pesawat AirAsia tengah dievakuasi oleh Basarnas

Jenazah Elisabeth Diketahui dengan Kerjasama Forensik Asing

Yogi Bayu Aji • 13 Januari 2015 06:19
medcom.id, Surabaya: Tim Disaster Victim Identification (DVI)  perlu usaha lebih untuk mengungkapkan jenazah berlabel B030. Mereka membutuhkan bantuan tim forensik asing guna memeriksa jenazah yang akhirnya diketahui bernama Elisabeth Youvita.
 
"Berkat kerja keras tim ontologi forensik dari dalam dan luar negeri akhirnya jenazah B030 bisa kita matching data ante mortem dan post mortem," kata Ketua DVI Polda Jatim Kombes Pol Budiyono di kantornya, Jalan A. Yani, Surabaya, Jatim, Senin (12/1/2015).
 
Menurut dia, kondisi data ante mortem dan post mortem memang tak sebagus yang diinginkan timnya. Alhasil, tim DVI perlu berulang-ulang kali mengecek data-data itu. (Baca: Dua Korban AirAsia QZ8501 Asal Surabaya Teridentifikasi)

Untuk menambah keyakinan, lanjut dia, tim juga memeriksa data media berupa jenis kelamin, usia, dan tinggi badan jenazah tersebut. Selain itu, polisi juga mengecek rekaman CCTV yang ada di Bandara Juanda tempat korban itu berangkat terbang ke Singapura.
 
Dari rekaman itu, tim DVI mengetahui Elisabeth mengenakan kaus merah saat hari kejadian pesawat AirAsia QZ8501 hilang kontak pada 28 Desember 2014 lalu. Warna kaus itu sama dengan yang dikenakan jenazah berlabel B030.
 
Setelah memakan waktu pemeriksaan selama tiga hari, kata Budiyono, akhirnya tim sepakat memastikan jenazah B030 adalah Elisabeth. "Maka jenazah B030 tak terbantahkan, Elisabeth Youvita, perempuan, 20 tahun, Surabaya, WNI,"  tegas dia.
 
Jenazah Elisabeth diungkap bersama dengan korban lain bernama David Gunawan. David diketahui atas pemeriksaan data primer sidik jari dan data sekunder berupa data media dan properti sabuk Louis Vuitton.
 
Dengan diketahuinya Elisabeth dan David, Tim DVI telah berhasil mengidentifikasi 34 korban dari 48 jenazah yang diketemukan. Masih ada 14 korban yang belum diketahui identitasnya.
 
Tugas tim DVI dipastikan tak akan terhenti pada 48 korban itu saja. Pasalnya, pesawat yang hilang kontak pada 28 Desember 2014 lalu itu membawa 7 kru dan 155 penumpang.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan