medcom.id, Jakarta: Pembunuh Deudeuh Alfi Sahrin, M. Prio Santoso diketahui anak seorang guru. Ibunda Prio berprofesi sebagai guru sekolah dasar (SD).
"Ibu Eneng (ibu Prio) kerjanya sebagai guru SD," kata Nyai, 40, pembantu rumah tangga Prio di Jalan kampung Suka Bakti, Curug, Tangerang, Banten, Kamis (16/4/2015).
Walaupun tidak kenal dekat, Nyai mengaku tahu Prio menjadi guru bimbingan belajar di Jakarta karena terinspirasi profesi ibunya. "Dia memang ikut Ibunya, sejak kecil dia dikenal rajin belajar dan selalu menurut perintah orang tuanya," ujar Nyai.
Nyai tidak tiap saat bertemu pelaku, karena hanya mengerjakan pekerjaan rumah tangga setengah hari sejak pukul 8.00 WIB sampai siang. Setelah itu ia kemudian pulang ke rumahnya yang tak jauh dari rumah tersangka.
"Jarang bertemu, saya hanya sampai 12.00 WIB kerja di rumahnya. Hanya dengar nama dan profesinya," kata Nyai.
Seperti diketahui, Prio Santoso orang terakhir yang mengencani Deudeuh, sebelum ditemukan tak bernyawa di kamar kosnya di Jalan Tebet Utara 15-C Nomor 28 RT 007/001, Tebet Timur, Jakarta Selatan, 11 April.
Prio membunuh Deudeuh dalam keadaan telanjang. Pelaku menjerat leher korban menggunakan kabel pengering rambut lalu mulutnya disumpal kaus kaki. Korban diduga tewas akibat kekurangan oksigen.
Pelaku ditangkap setelah polisi menelusuri jejak dalam telepon genggam Deudeuh. Bapak satu anak itu dibekuk di sebuah kamar kos di Jalan Batu Tapak I, RT 1/11, Bojong Gede, Bogor, Jawa Barat.
Deudeuh merupakan janda beranak satu yang kerap menerima tamu lelaki di kosannya di Tebet, Jakarta Selatan. Di lokasi kejadian, penyidik menemukan alat kontrasepsi. Dari hasil olah tempat kejadian perkara, penyidik mengamankan kaus kaki, kabel, dan bed cover, sebagai alat bukti.
medcom.id, Jakarta: Pembunuh Deudeuh Alfi Sahrin, M. Prio Santoso diketahui anak seorang guru. Ibunda Prio berprofesi sebagai guru sekolah dasar (SD).
"Ibu Eneng (ibu Prio) kerjanya sebagai guru SD," kata Nyai, 40, pembantu rumah tangga Prio di Jalan kampung Suka Bakti, Curug, Tangerang, Banten, Kamis (16/4/2015).
Walaupun tidak kenal dekat, Nyai mengaku tahu Prio menjadi guru bimbingan belajar di Jakarta karena terinspirasi profesi ibunya. "Dia memang ikut Ibunya, sejak kecil dia dikenal rajin belajar dan selalu menurut perintah orang tuanya," ujar Nyai.
Nyai tidak tiap saat bertemu pelaku, karena hanya mengerjakan pekerjaan rumah tangga setengah hari sejak pukul 8.00 WIB sampai siang. Setelah itu ia kemudian pulang ke rumahnya yang tak jauh dari rumah tersangka.
"Jarang bertemu, saya hanya sampai 12.00 WIB kerja di rumahnya. Hanya dengar nama dan profesinya," kata Nyai.
Seperti diketahui, Prio Santoso orang terakhir yang mengencani Deudeuh, sebelum ditemukan tak bernyawa di kamar kosnya di Jalan Tebet Utara 15-C Nomor 28 RT 007/001, Tebet Timur, Jakarta Selatan, 11 April.
Prio membunuh Deudeuh dalam keadaan telanjang. Pelaku menjerat leher korban menggunakan kabel pengering rambut lalu mulutnya disumpal kaus kaki. Korban diduga tewas akibat kekurangan oksigen.
Pelaku ditangkap setelah polisi menelusuri jejak dalam telepon genggam Deudeuh. Bapak satu anak itu dibekuk di sebuah kamar kos di Jalan Batu Tapak I, RT 1/11, Bojong Gede, Bogor, Jawa Barat.
Deudeuh merupakan janda beranak satu yang kerap menerima tamu lelaki di kosannya di Tebet, Jakarta Selatan. Di lokasi kejadian, penyidik menemukan alat kontrasepsi. Dari hasil olah tempat kejadian perkara, penyidik mengamankan kaus kaki, kabel, dan bed cover, sebagai alat bukti.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(FZN)