Jakarta: Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memastikan tempat tidur untuk pasien covid-19 masih mencukupi. Kekurangan justru terjadi pada jumlah perawat.
Masalah ini diketahui ketika Kementerian Kesehatan tengah mempersiapkan lonjakan kasus covid-19 usai libur Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 (Nataru). Kurangnya jumlah perawat juga kerap dikeluhkan rumah sakit.
"Kita sudah menambah jumlahnya bed. Baik untuk ruangan biasa maupun ICU. Tempat ada. Bed tinggal ditambah. Tapi yang kurang bukan ruangannya ternyata tapi perawatnya," kata Budi dalam konferensi virtual, Jakarta, Jumat, 25 Desember 2020.
Budi tengah mencari solusi memenuhi kebutuhan perawat di rumah sakit. Jangka pendeknya, Kemenkes bekerja sama dengan sejumlah relawan dan organisasi profesi untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
"(Kita cari cara) bagaimana bisa segera mengalokasikan tambahan perawat karena jumlah dokter cukup dan ruangannya ada. Kita butuh perawat," tegasnya.
Baca: Persatuan Perawat: Nakes Dibayangi Stres Hingga Stigma Sosial
Jumlah tenaga kesehatan di Indonesia semakin berkurang sejak Maret hingga November 2020. Berdasarkan catatan Ikatan Dokter Indonesia (IDI), ada 342 tenaga kesehatan yang meninggal setelah terpapar virus korona.
Rinciannya, 192 dokter, 14 dokter gigi, dan 136 perawat. Anggota divisi advokasi dan hubungan eksternal tim mitigasi PB Ikatan Dokter Indonesia Eka Mulyana memerinci dokter yang meninggal terdiri atas 101 dokter umum, 89 dokter spesialis, dan dua residen.
Seluruhnya dari 24 provinsi dan 85 cabang IDI. Angka kematian tertinggi ada di Jawa Timur dengan 39 dokter, dua dokter gigi, dan 36 perawat yang gugur.
Jakarta: Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memastikan tempat tidur untuk pasien
covid-19 masih mencukupi. Kekurangan justru terjadi pada jumlah
perawat.
Masalah ini diketahui ketika Kementerian Kesehatan tengah mempersiapkan lonjakan kasus covid-19 usai libur Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 (Nataru). Kurangnya jumlah perawat juga kerap dikeluhkan rumah sakit.
"Kita sudah menambah jumlahnya bed. Baik untuk ruangan biasa maupun ICU. Tempat ada. Bed tinggal ditambah. Tapi yang kurang bukan ruangannya ternyata tapi perawatnya," kata Budi dalam konferensi virtual, Jakarta, Jumat, 25 Desember 2020.
Budi tengah mencari solusi memenuhi kebutuhan perawat di rumah sakit. Jangka pendeknya, Kemenkes bekerja sama dengan sejumlah relawan dan organisasi profesi untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
"(Kita cari cara) bagaimana bisa segera mengalokasikan tambahan perawat karena jumlah dokter cukup dan ruangannya ada. Kita butuh perawat," tegasnya.
Baca: Persatuan Perawat: Nakes Dibayangi Stres Hingga Stigma Sosial
Jumlah tenaga kesehatan di Indonesia semakin berkurang sejak Maret hingga November 2020. Berdasarkan catatan Ikatan Dokter Indonesia (IDI), ada 342 tenaga kesehatan yang meninggal setelah terpapar virus korona.
Rinciannya, 192 dokter, 14 dokter gigi, dan 136 perawat. Anggota divisi advokasi dan hubungan eksternal tim mitigasi PB Ikatan Dokter Indonesia Eka Mulyana memerinci dokter yang meninggal terdiri atas 101 dokter umum, 89 dokter spesialis, dan dua residen.
Seluruhnya dari 24 provinsi dan 85 cabang IDI. Angka kematian tertinggi ada di Jawa Timur dengan 39 dokter, dua dokter gigi, dan 36 perawat yang gugur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)