Poso: Inovasi ekologis kembali menjadi sorotan dalam upaya pelestarian lingkungan di Indonesia. Mengubah limbah menjadi solusi berkelanjutan, sebuah program terobosan kini memanfaatkan ratusan ban bekas kendaraan operasional untuk membangun struktur penahan abrasi di pesisir.
Struktur yang dikenal sebagai Appostraps ini, telah diimplementasikan di pesisir Desa Tokorondo, Kabupaten Poso, berfungsi ganda sebagai peredam energi gelombang laut sekaligus perangkap sedimen alami.
Inisiatif ini secara nyata menerapkan prinsip zero waste dan ekonomi sirkular, sekaligus mendukung agenda nasional mitigasi bencana pesisir.
Pelestarian lingkungan, penerapan praktik bisnis berkelanjutan, dan inisiatif Zero Waste, PT Elnusa Petrofin (EPN), anak usaha PT Elnusa Tbk (ELSA) mengembangkan Program Appostraps ini melalui hibah sekitar 367 unit ban bekas kendaraan operasional mobil tangki kepada Satuan Tugas Operasi Madago Raya Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tengah pada akhir Oktober 2025.
Appostraps merupakan inovasi dalam mitigasi abrasi pantai dengan memanfaatkan ban bekas sebagai material utama untuk meredam energi gelombang laut sekaligus menjebak sedimen, dan mengurangi laju abrasi secara alami. Sehingga program ini akan membangun struktur penahan abrasi, khususnya di pesisir Desa Tokorondo, Kabupaten Poso.
Manager Corporate Communication & Relations PT Elnusa Petrofin, Putiarsa Bagus Wibowo menyampaikan program ini merupakan pengembangan yang ketiga pasca dilakukan di Kota Padang dan Balikpapan. Pengembangan program ini mengedepankan prinsip zero waste dan pendekatan ekonomi sirkular di lingkungan operasional perusahaan.
“Kami ingin memastikan bahwa setiap limbah operasional yang dihasilkan dapat dimanfaatkan kembali dan memberi nilai tambah bagi lingkungan. Melalui Appostraps, kami berupaya mengubah potensi sampah menjadi solusi ekologis yang berkelanjutan. Inisiatif ini juga mendukung capaian Sustainable Development Goals (SDGs) poin ke-12 tentang Responsible Consumption and Production," kata Putiarsa.
Dalam program Appostraps, Elnusa Petrofin menggunakan pendekatan cradle-to-grave yang memastikan bahwa pengelolaan limbah tidak berhenti pada tahap pembuangan, tetapi menjadi bagian integral dari Product Life Cycle (PLC) perusahaan.
“Melalui pendekatan cradle-to-grave, kami memastikan seluruh siklus produk yang digunakan perusahaan memiliki nilai keberlanjutan dari awal hingga akhir. Ban bekas yang dulunya menjadi limbah kini bertransformasi menjadi solusi adaptif bagi ekosistem pesisir,” tambah Putiarsa.
Melalui inovasi Appostraps, Elnusa Petrofin menegaskan posisinya sebagai sustainability driven company yang menyeimbangkan kinerja operasional dengan tanggung jawab sosial dan lingkungan.
"Kami akan terus memperluas implementasi program CSR berbasis dampak yang tidak hanya memberi manfaat bagi masyarakat, tetapi juga memperkuat fondasi keberlanjutan perusahaan. Kami percaya bahwa keberhasilan bisnis sejati adalah ketika nilai ekonomi, sosial, dan lingkungan berjalan seiring," kata Putiarsa.
Program Appostraps diharapkan dapat menjadi model replikasi nasional untuk pengelolaan limbah dan mitigasi abrasi pesisir, serta menjadi bukti nyata kontribusi sektor energi dalam mendukung agenda pembangunan berkelanjutan di Indonesia.
Kolaborasi antara Elnusa Petrofin dan Polda Sulteng menjadi contoh nyata sinergi lintas sektor dalam mendukung konservasi pesisir dan peningkatan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pelestarian lingkungan.
“Program Appostraps ini menjadi wujud nyata kerja sama yang baik antara dunia usaha, aparat, dan masyarakat dalam menjaga kelestarian pesisir,” kata Pasi Ops Satgas III Preventif Ops Madago Raya Polda Sulteng, Iptu I Wayan Dharma.
Dia menyebut program seperti Appostraps tidak hanya berdampak pada pengendalian abrasi, tetapi juga menjadi sarana edukasi lingkungan yang mendorong partisipasi masyarakat.
“Program ini membawa pesan kuat bahwa pelestarian alam bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga seluruh elemen bangsa. Semoga kolaborasi seperti ini dapat terus dikembangkan dan menjadi inspirasi bagi daerah lain dalam menghadirkan solusi sederhana namun berdampak besar,” ujar Wayan Dharma.
Poso: Inovasi ekologis kembali menjadi sorotan dalam upaya pelestarian lingkungan di Indonesia. Mengubah limbah menjadi solusi berkelanjutan, sebuah program terobosan kini memanfaatkan ratusan ban bekas kendaraan operasional untuk membangun struktur penahan abrasi di pesisir.
Struktur yang dikenal sebagai Appostraps ini, telah diimplementasikan di pesisir Desa Tokorondo, Kabupaten Poso, berfungsi ganda sebagai peredam energi gelombang laut sekaligus perangkap sedimen alami.
Inisiatif ini secara nyata menerapkan prinsip zero waste dan ekonomi sirkular, sekaligus mendukung agenda nasional mitigasi bencana pesisir.
Pelestarian lingkungan, penerapan praktik bisnis berkelanjutan, dan inisiatif Zero Waste, PT Elnusa Petrofin (EPN), anak usaha PT Elnusa Tbk (ELSA) mengembangkan Program Appostraps ini melalui hibah sekitar 367 unit ban bekas kendaraan operasional mobil tangki kepada Satuan Tugas Operasi Madago Raya Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tengah pada akhir Oktober 2025.
Appostraps merupakan inovasi dalam mitigasi abrasi pantai dengan memanfaatkan ban bekas sebagai material utama untuk meredam energi gelombang laut sekaligus menjebak sedimen, dan mengurangi laju abrasi secara alami. Sehingga program ini akan membangun struktur penahan abrasi, khususnya di pesisir Desa Tokorondo, Kabupaten Poso.
Manager Corporate Communication & Relations PT Elnusa Petrofin, Putiarsa Bagus Wibowo menyampaikan program ini merupakan pengembangan yang ketiga pasca dilakukan di Kota Padang dan Balikpapan. Pengembangan program ini mengedepankan prinsip zero waste dan pendekatan ekonomi sirkular di lingkungan operasional perusahaan.
“Kami ingin memastikan bahwa setiap limbah operasional yang dihasilkan dapat dimanfaatkan kembali dan memberi nilai tambah bagi lingkungan. Melalui Appostraps, kami berupaya mengubah potensi sampah menjadi solusi ekologis yang berkelanjutan. Inisiatif ini juga mendukung capaian Sustainable Development Goals (SDGs) poin ke-12 tentang Responsible Consumption and Production," kata Putiarsa.
Dalam program Appostraps, Elnusa Petrofin menggunakan pendekatan cradle-to-grave yang memastikan bahwa pengelolaan limbah tidak berhenti pada tahap pembuangan, tetapi menjadi bagian integral dari Product Life Cycle (PLC) perusahaan.
“Melalui pendekatan cradle-to-grave, kami memastikan seluruh siklus produk yang digunakan perusahaan memiliki nilai keberlanjutan dari awal hingga akhir. Ban bekas yang dulunya menjadi limbah kini bertransformasi menjadi solusi adaptif bagi ekosistem pesisir,” tambah Putiarsa.
Melalui inovasi Appostraps, Elnusa Petrofin menegaskan posisinya sebagai sustainability driven company yang menyeimbangkan kinerja operasional dengan tanggung jawab sosial dan lingkungan.
"Kami akan terus memperluas implementasi program CSR berbasis dampak yang tidak hanya memberi manfaat bagi masyarakat, tetapi juga memperkuat fondasi keberlanjutan perusahaan. Kami percaya bahwa keberhasilan bisnis sejati adalah ketika nilai ekonomi, sosial, dan lingkungan berjalan seiring," kata Putiarsa.
Program Appostraps diharapkan dapat menjadi model replikasi nasional untuk pengelolaan limbah dan mitigasi abrasi pesisir, serta menjadi bukti nyata kontribusi sektor energi dalam mendukung agenda pembangunan berkelanjutan di Indonesia.
Kolaborasi antara Elnusa Petrofin dan Polda Sulteng menjadi contoh nyata sinergi lintas sektor dalam mendukung konservasi pesisir dan peningkatan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pelestarian lingkungan.
“Program Appostraps ini menjadi wujud nyata kerja sama yang baik antara dunia usaha, aparat, dan masyarakat dalam menjaga kelestarian pesisir,” kata Pasi Ops Satgas III Preventif Ops Madago Raya Polda Sulteng, Iptu I Wayan Dharma.
Dia menyebut program seperti Appostraps tidak hanya berdampak pada pengendalian abrasi, tetapi juga menjadi sarana edukasi lingkungan yang mendorong partisipasi masyarakat.
“Program ini membawa pesan kuat bahwa pelestarian alam bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga seluruh elemen bangsa. Semoga kolaborasi seperti ini dapat terus dikembangkan dan menjadi inspirasi bagi daerah lain dalam menghadirkan solusi sederhana namun berdampak besar,” ujar Wayan Dharma.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(FZN)