Jakarta: Personel TNI yang tergabung dalam Satgas HABEMA di Papua, melaksanakan tugas penjagaan perbatasan di Kampung Mamba, Distrik Sugapa. Dalam kegiatan itu, prajurit tak hanya berkomunikasi dengan warga, namun memborong kerajinan tangan yang dijual masyarakat.
"Membantu masyarakat kesulitan masyarakat di daerah tugas merupakan hal yang perlu dilakukan saat melaksanakan tugas pokok pengamanan wilayah," kata Komandan Satgas Yonif 509 Kostrad, Letkol Inf Dian Dessiawan Setyadi, dalam keterangan yang dikutip Jumat, 10 Oktober 2024.
Kegiatan memborong tersebut merupakan bagian dari komunikasi sosial prajurti TNI di Satgas HABEMA. ROSIKATA atau borong hasil kerajinan tangan, merupakan program untuk membantu masyarakat setempat, dengan mendukung kesejahteraan mereka.
Kegiatan tersebut dilakukan di tengah pengamanan wilayah perbatasan Indonesia-Papua Nugini. Khususnya, di kawasan Kabupaten Intan Jaya, Provinsi Papua Tengah.
"Prajurit TNI memanfaatkan kegiatan pengamanan wilayah dengan membantu perekonomian warga yang berjualan hasil kerajinan tangan berupa noken dan gelang yang terbuat dari rajutan benang," kata Letkol Dian.
Prajurit menggunakan uang saku mereka untuk membeli kerajinan tangan itu. Salah satu penjual, Mama Ria Japugau, bahagia dengan uang yang didapatkan dari hasil ROSIKATA.
“Terima kasih, Komandan 509. Tuhan memberkati," ujar Mama Ria.
Panglima HABEMA, Brigjen TNI Lucky Avianto, membeberkan program tersebut merupakan inisiatif Satgas Yonif 509 Kostrad. Lucky menyebut hal itu merupakan bentuk kepedulian TNI.
"Bentuk kepedulian TNI membantu perekonomian rakyat guna mendukung upaya percepatan pembangunan di wilayah Papua," ungkap Brigjen TNI Lucky.
Jakarta: Personel
TNI yang tergabung dalam Satgas HABEMA di
Papua, melaksanakan tugas penjagaan perbatasan di Kampung Mamba, Distrik Sugapa. Dalam kegiatan itu, prajurit tak hanya berkomunikasi dengan warga, namun memborong kerajinan tangan yang dijual masyarakat.
"Membantu masyarakat kesulitan masyarakat di daerah tugas merupakan hal yang perlu dilakukan saat melaksanakan tugas pokok pengamanan wilayah," kata Komandan Satgas Yonif 509 Kostrad, Letkol Inf Dian Dessiawan Setyadi, dalam keterangan yang dikutip Jumat, 10 Oktober 2024.
Kegiatan memborong tersebut merupakan bagian dari komunikasi sosial prajurti TNI di Satgas HABEMA. ROSIKATA atau borong hasil kerajinan tangan, merupakan program untuk membantu masyarakat setempat, dengan mendukung kesejahteraan mereka.
Kegiatan tersebut dilakukan di tengah pengamanan wilayah perbatasan Indonesia-Papua Nugini. Khususnya, di kawasan Kabupaten Intan Jaya, Provinsi Papua Tengah.
"Prajurit TNI memanfaatkan kegiatan pengamanan wilayah dengan membantu perekonomian warga yang berjualan hasil kerajinan tangan berupa noken dan gelang yang terbuat dari rajutan benang," kata Letkol Dian.
Prajurit menggunakan uang saku mereka untuk membeli kerajinan tangan itu. Salah satu penjual, Mama Ria Japugau, bahagia dengan uang yang didapatkan dari hasil ROSIKATA.
“Terima kasih, Komandan 509. Tuhan memberkati," ujar Mama Ria.
Panglima HABEMA, Brigjen TNI Lucky Avianto, membeberkan program tersebut merupakan inisiatif Satgas Yonif 509 Kostrad. Lucky menyebut hal itu merupakan bentuk kepedulian TNI.
"Bentuk kepedulian TNI membantu perekonomian rakyat guna mendukung upaya percepatan pembangunan di wilayah Papua," ungkap Brigjen TNI Lucky.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)
