Jakarta: Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) membantah adanya pembayaran senilai Rp50 juta terhadap Banser untuk pengamanan Natal dan tahun baru. Humas PGI Irma Riana Simanjuntak mengatakan, pihaknya tidak pernah melakukan hal tersebut.
"Dalam rangka pengamanan Natal dan perayaan-perayaan gerejani lainnya, PGI tidak pernah menyediakan dan mengeluarkan dana untuk biaya pengamanan," ujar Irma melalui konfirmasinya seperti dilansir Antara, Senin, 3 September 2018.
Irma mengungkap hal tersebut, menanggapi beredarnya video soal pernyataan seseorang yang mengaku anak dari salah satu Ketua PGI. Dalam video tersebut, Ketua PGI menginformasikan gereja membayar kelompok muslim tertentu senilai Rp50 juta per gereja untuk pengamanan perayaan Natal dan tahun baru.
"Berdasarkan pemeriksaan kami, orang yang mengaku sebagai anak dari Ketua PGI tersebut tidak dikenal dalam lingkungan PGI,” tuturnya.
Ia menekankan, PGI tidak pernah menyediakan dan mengeluarkan dana untuk biaya pengamanan. Pasalnya, pengamanan perayaan hari besar merupakan tugas aparat keamanan.
Irma menuturkan, PGI sangat menghargai inisiatif masyarakat yang ingin terlibat dalam pengamanan perayaan hari besar gereja selayaknya hubungan antar umat beragama seperti yang selama ini ditunjukkan oleh Banser NU, GP Ansor, dan lainnya.
Ia mengimbau, agar masyarakat tidak mudah terpengaruh pernyataan yang dapat memicu perpecahan antar umat beragama.
"Prakarsa dan kerjasama bagus seperti ini hendaknya tidak dirusak oleh isu yang tidak bertanggung jawab yang dapat menegasikan semangat gotong royong dan kesukarelawanan yang sudah lama tumbuh di masyarakat," pungkasnya.
Jakarta: Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) membantah adanya pembayaran senilai Rp50 juta terhadap Banser untuk pengamanan Natal dan tahun baru. Humas PGI Irma Riana Simanjuntak mengatakan, pihaknya tidak pernah melakukan hal tersebut.
"Dalam rangka pengamanan Natal dan perayaan-perayaan gerejani lainnya, PGI tidak pernah menyediakan dan mengeluarkan dana untuk biaya pengamanan," ujar Irma melalui konfirmasinya seperti dilansir Antara, Senin, 3 September 2018.
Irma mengungkap hal tersebut, menanggapi beredarnya video soal pernyataan seseorang yang mengaku anak dari salah satu Ketua PGI. Dalam video tersebut, Ketua PGI menginformasikan gereja membayar kelompok muslim tertentu senilai Rp50 juta per gereja untuk pengamanan perayaan Natal dan tahun baru.
"Berdasarkan pemeriksaan kami, orang yang mengaku sebagai anak dari Ketua PGI tersebut tidak dikenal dalam lingkungan PGI,” tuturnya.
Ia menekankan, PGI tidak pernah menyediakan dan mengeluarkan dana untuk biaya pengamanan. Pasalnya, pengamanan perayaan hari besar merupakan tugas aparat keamanan.
Irma menuturkan, PGI sangat menghargai inisiatif masyarakat yang ingin terlibat dalam pengamanan perayaan hari besar gereja selayaknya hubungan antar umat beragama seperti yang selama ini ditunjukkan oleh Banser NU, GP Ansor, dan lainnya.
Ia mengimbau, agar masyarakat tidak mudah terpengaruh pernyataan yang dapat memicu perpecahan antar umat beragama.
"Prakarsa dan kerjasama bagus seperti ini hendaknya tidak dirusak oleh isu yang tidak bertanggung jawab yang dapat menegasikan semangat gotong royong dan kesukarelawanan yang sudah lama tumbuh di masyarakat," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)