medcom.id. Jakarta: Petugas Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) memeriksa setiap orang yang masuk ke Batam. Kegiatan tersebut untuk mengantisipasi virus zika masuk Batam.
Zika pertama kali muncul di Brasil, lalu menyebar ke negara lain. Kementerian Kesehatan Singapura melaporkan ada 41 warganya yang terjangkit virus Zika, Sabtu akhir pekan lalu. Menyusul laporan itu, Pemerintah Australia mengeluarkan peringatan kepada warganya di Singapura.Pada Senin 29 Agustus, pusat pengendalian penyakit Taiwan meningkatkan level peringatan bepergian ke Singapura menjadi level 2. Mereka juga menyarankan perempuan untuk mengambil langkah pencegahan agar tidak digigit nyamuk yang membawa virus ini.
Pemerintah Kepulauan Riau patut mengantisipasi penyebaran virus tersebut karena Batam salah satu pintu masuk Indonesia dan secara geografis letaknya dekat dengan Singapura.
Antisipasi antara lain dengan memeriksa setiap orang di Pelabuhan Internasional Batam Centre, Harbour Bay, Pelabuhan Nongsa, Pelabuhan Sri Bintan Pura, Pelabuhan Lagoi, Pelabuhan Karimun, dan Bandara Internasional Hang Nadim Batam. "Hingga saat ini kami belum menemukan ada yang terjangkit virus tersebut," kata Kepala Dinas Kesehatan Kepri, Tjetjep Yudiana, Selasa (30/8/2016).
Dia menjelaskan, Pemerintah Kepri sudah koordinasi dengan Kementerian Kesehatan Singapura. Alat thermo scan, lanjutnya, telah disiapkan. Dengan alat itu, penumpang yang teridentifikasi mengidap gejala virus zika dapat terdeteksi lebih awal.
Dia menjelaskan gejala-gejala virus zika antara lain, demam hingga 38 derajat celsius, mata merah, muncul ruam-ruam merah di badan, dan pusing atau sakit kepala.
(Klik: Cara Melindungi Diri dari Serangan Virus Zika)
Selain menjaga ketat pintu masuk Batam, Dinas Kesehatan Kepri juga menetapkan tiga rumah sakit rujukan sebagai langkah antisipatif, yakni RSUD Embung Fatimah di Batam, RSUP Raja Ahmad Tahir di Tanjungpinang dan Bintan, serta RSUD Karimun di Karimun."Tiga rumah sakit umum daerah itu dipersiapkan untuk menerima berbagai keluhan masyarakat terkait dengan peredaran virus yang kini sudah menyebar hingga Singapura itu. Penularannya hanya melalui nyamuk, tidak melalui udara dan lainnya," ujar Tjetjep.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam Chandra Rizal mengatakan virus ini dapat menular melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti. "Penularan virus ini bisa saja terjadi di Kepri. Langkah antisipasif kita salah satunya menggalakkan gerakan 3M," kata Chandra. (Media Indonesia)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News