Ditreskrimum dan Biddokes Polda Jateng bersama Tim Inafis Polresta Magelang olah tempat kejadian perkara. Foto: Metro TV
Ditreskrimum dan Biddokes Polda Jateng bersama Tim Inafis Polresta Magelang olah tempat kejadian perkara. Foto: Metro TV

Anak di Magelang Bunuh Keluarga Pakai Racun, Apa Motifnya?

Muhammad Syahrul Ramadhan • 29 November 2022 20:14
Jakarta: Satu keluarga yang terdiri dari bapak, ibu, dan anak pertama di Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, tewas usai diracun anaknya sendiri. Diketahui pelaku merupakan anak kedua korban berinisial DD.
 
Polisi telah menetapkan DD sebagai tersangka. Direskrimum Polda Jateng Kombes Djuhandhani Rahardjo Puro menyampaikan DD ditetapkan sebagai tersangka usai mengakui perbuatannya meracuni keluarganya. 

Sempat campur racun dengan dawet

Pelaksana Tugas Kapolresta Magelang AKBP M Sajarod Zakun mengungkapkan DD melakukan dua kali percobaan meracuni keluarga dengan racun arsenik. Pertama ia mencampur zat racun dengan dawet. 
 
Namun karena dosisnya terlalu rendah atau kurang sehingga hanya mengakibatkan mual-mual saja dan tidak sampai menimbulkan kematian.
 
"Ada dua kali percobaan, pertama sempat membelikan dawet untuk beberapa orang, tidak hanya keluarganya, namun tidak sampai mengakibatkan kematian. Zat beracun dibeli secara online," katanya.

Ia menyampaikan takaran gram zat beracun yang digunakan masih didalami karena yang bersangkutan mengakui menggunakan dua sendok teh dicampur dalam minuman teh dan kopi yang setiap pagi disajikan oleh ibunya.
 
"Kopi dan teh yang sudah dibuat ibunya, ketika ibunya keluar dari dapur, terduga pelaku ini memasukkan zat kimia itu dengan cara mencampurnya," terangnnya.

Apa motif Pelaku?

Lalu apa motif DD sampai dua kali mencoba meracuni keluarganya sendiri? Sajarod menyampaikan motif sementara baik dari keterangan pelaku dan lingkungan sekitar tempat tinggal bahwa yang bersangkutan sakit hati karena diberi beban untuk menanggung kebutuhan keluarga.
 
"Orang tua terduga pelaku dua bulan lalu baru saja pensiun, kebutuhan rumah tangga cukup tinggi karena orang tua terduga pelaku kebetulan memiliki penyakit sehingga butuh biaya pengobatan, sedangkan anak pertama (korban perempuan) tidak diberikan beban untuk menanggung semua kebutuhan. Namun yang diberi beban anak kedua yang saat ini ditetapkan sebagai tersangka," katanya.
 
Ia menuturkan dari situlah muncul niat karena sakit hati untuk menghabisi orang tua maupun kakak kandungnya sendiri.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(RUL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan