Jakarta: Perusahaan teknologi Shopee Indonesia melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) pada sejumlah karyawannya.
Kabar ini jelas sangat mengejutkan mengingat Shopee yang masih dianggap masih berstatus marketplace papan atas di Indonesia.
Lalu apa yang sebenarnya yang terjadi di internal Shopee hingga mereka memutuskan melakukan PHK karyawan? Simak fakta-fakta berikut ini.
1. Langkah efisiensi
Keputusan Shopee melepas sejumlah karyawan sebagai bagian dari langkah efisiensi yang dilakukan perusahaan. Head of Public Affairs Shopee Indonesia Radynal Nataprawira mengatakan Shopee Indonesia harus melepas sejumlah karyawannya dengan berat hati.
Menurutnya, hal tersebut merupakan langkah terakhir yang harus ditempuh, setelah melakukan penyesuaian melalui beberapa perubahan kebijakan bisnis.
"Kondisi ekonomi global menuntut kami untuk lebih cepat beradaptasi serta mengevaluasi prioritas bisnis agar bisa menjadi lebih efisien. Ini merupakan sebuah keputusan yang sangat sulit," kata Radynal dalam keterangan resminya, Senin, 19 September 2022.
2. Jumlah karyawan yang kena PHK
Berdasarkan informasi yang beredar, jumlah karyawan yang terkena PHK sekitar 3 persen dari total karyawan.
Dirangkum dari beberapa sumber, per kuartal I-2022, jumlah karyawan Shopee Indonesia tercatat sebanyak 6.232 orang. Dengan demikian, mengacu pada angka tersebut maka ada sekitar 180-an karyawan yang kena PHK.
Namun tidak dijelaskan level ataupun tingkatan karyawan yang terkena PHK.
3. Pesangon karyawan
Redynal mengatakan karyawan yang terdampak akan mendapatkan pesangon sesuai ketentuan perundang-undangan dengan tambahan satu bulan gaji.
Karyawan yang terdampak juga masih dapat menggunakan fasilitas asuransi kesehatan perusahaan hingga akhir tahun dengan seluruh manfaatnya.
4. Tak memengaruhi pelayanan terhadap user
Kabar PHK massal karyawan Shopee juga tidak akan mempengaruhi pelayanan mereka terhadap konsumen.
"Shopee Indonesia memastikan langkah efisiensi tidak akan mempengaruhi operasi bisnis dan layanan kepada seluruh penjual, pembeli, dan mitra di Indonesia," terangnya.
Redynal juga mengatakan Shopee akan terus melanjutkan misi untuk melayani jutaan penjual, pembeli dan UMKM untuk menikmati manfaat dari ekonomi digital.
Jakarta: Perusahaan teknologi
Shopee Indonesia melakukan pemutusan hubungan kerja (
PHK) pada sejumlah karyawannya.
Kabar ini jelas sangat mengejutkan mengingat Shopee yang masih dianggap masih berstatus
marketplace papan atas di Indonesia.
Lalu apa yang sebenarnya yang terjadi di internal Shopee hingga mereka memutuskan melakukan PHK karyawan? Simak fakta-fakta berikut ini.
1. Langkah efisiensi
Keputusan Shopee melepas sejumlah karyawan sebagai bagian dari langkah efisiensi yang dilakukan perusahaan. Head of Public Affairs Shopee Indonesia Radynal Nataprawira mengatakan Shopee Indonesia harus melepas sejumlah karyawannya dengan berat hati.
Menurutnya, hal tersebut merupakan langkah terakhir yang harus ditempuh, setelah melakukan penyesuaian melalui beberapa perubahan kebijakan bisnis.
"Kondisi ekonomi global menuntut kami untuk lebih cepat beradaptasi serta mengevaluasi prioritas bisnis agar bisa menjadi lebih efisien. Ini merupakan sebuah keputusan yang sangat sulit," kata Radynal dalam keterangan resminya, Senin, 19 September 2022.
2. Jumlah karyawan yang kena PHK
Berdasarkan informasi yang beredar, jumlah karyawan yang terkena PHK sekitar 3 persen dari total karyawan.
Dirangkum dari beberapa sumber, per kuartal I-2022, jumlah karyawan Shopee Indonesia tercatat sebanyak 6.232 orang. Dengan demikian, mengacu pada angka tersebut maka ada sekitar 180-an karyawan yang kena PHK.
Namun tidak dijelaskan level ataupun tingkatan karyawan yang terkena PHK.
3. Pesangon karyawan
Redynal mengatakan karyawan yang terdampak akan mendapatkan pesangon sesuai ketentuan perundang-undangan dengan tambahan satu bulan gaji.
Karyawan yang terdampak juga masih dapat menggunakan fasilitas asuransi kesehatan perusahaan hingga akhir tahun dengan seluruh manfaatnya.
4. Tak memengaruhi pelayanan terhadap user
Kabar PHK massal karyawan Shopee juga tidak akan mempengaruhi pelayanan mereka terhadap konsumen.
"Shopee Indonesia memastikan langkah efisiensi tidak akan mempengaruhi operasi bisnis dan layanan kepada seluruh penjual, pembeli, dan mitra di Indonesia," terangnya.
Redynal juga mengatakan Shopee akan terus melanjutkan misi untuk melayani jutaan penjual, pembeli dan UMKM untuk menikmati manfaat dari ekonomi digital.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(PRI)