Jakarta: Pakar Terorisme Noor Huda Ismail meminta pemerintah Indonesia mempertimbangkan keikutsertaan Timnas Israel di gelaran Piala Dunia U-20 di Indonesia. Noor menilai kedatangan Timnas Israel akan mengancam stabilitas keamanan Indonesia karena banyaknya aksi terorisme.
“Indonesia memiliki banyak jaringan kelompok terorisme yang selama ini menyatakan perang terhadap Israel. Kebencian mereka pada Israel sudah sangat tinggi. Besar kemungkinan kelompok-kelompok ini melakukan aksi serangan jika benar-benar Israel datang,” kata dan pendiri Yayasan Prasasti Perdamaian saat dikonfirmasi, Senin, 27 Maret 2023.
Noor mengingatkan ada tiga kelompok di Indonesia yang harus diwaspadai. Pertama, Jaringan Islamiyah (JI). Jaringan ini, kata dia, sudah bergerak meskipun menggunakan kelompok kecil yang jadi sempalannya.
“Mereka sudah melakukan demo-demo, dan mengeluarkan ancaman. Misalnya ancaman melakukan sweeping hotel, menggeruduk bandara dan lainnya,” ucap dia.
Kelompok kedua adalah Jamaah Ansharut Daulah (JAD). Dia menerangkan JAD merupakan kelompok di bawah ISIS yang sejak dulu menyatakan perang terhadap Israel. Kelompok ini, kata dia, juga eksis di Indonesia dan sering melakukan aksi serangan bom bunuh diri atau serangan teror lainnya.
“Dan ketiga adalah kelompok mainstream yang juga aktif melakukan gerakan. Intinhya, jaringan-jaringan teroris ini pasti akan mencari panggungnya sendiri saat Piala Dunia U-20 berlangsung. Karena tren kelompok terorisme itu, mereka dianggap eksis kalau melakukan aksi serangan,” papar dia.
Dia menerangkan meskipun pihak keamanan akan bekerja keras menjaga gelaran dengan kekuatan maksimal, namun tidak menutup kemungkinan akan ada kecolongan. Pasalnya, kelompok teroris pasti mencari celah untuk melakukan aksi.
“Mereka akan berbuat apa saja demi menjaga eksistensi kelompoknya. Ini berhubungan soal pendanaan. Ketika mereka eksis, maka dana akan terus mengalir,” tegas dia.
Selama ini, narasi kebencian atas Israel begitu luar biasa menggema di Indonesia. Tak hanya di ruang publik, narasi perlawanan terhadap Israel juga terus menggema di dunia maya.
Noor mengaku mendengar banyak informasi terkait rencana aksi kelompok teroris saat Piala Dunia U-20. Paling santer, kata dia, adalah pembahasan aksi yang tersebar di grup Telegram kelompok radikal itu.
“Banyak di antara mereka yang ada di group itu siap mati demi memperoleh tiket surga. Itu tinggal digosok sedikit saja, anak-anak muda itu bisa melakukan apa saja,” jelas dia.
Noor menyarankan pemerintah Indonesia harus mengkaji betul keikutsertaan Israel dalam perhelatan Piala Dunia U-20 di Indonesia. Sebab dengan banyaknya kelompok teroris anti Israel di Indonesia, potensi terjadi hal yang tidak diinginkan makin besar.
“Potensinya bahaya ini harus dibaca serius, karena ini nama besar dan citra Indonesia di kancah internasional dipertaruhkan,” jelas dia.
Noor mengapresiasi beberapa tokoh yang ikut menolak kedatangan Timnas Israel. Menurut Noor, para tokoh itu mungkin sudah mengetahui adanya skenario dari para teroris.
“Saya yakin para tokoh itu sudah mendapat informasi terkait rencana aksi kelompok teroris ini. Jadi menurut saya daripada memberi panggung untuk kelompok teror ini ya lebih baik Israel tidak usah datang ke Indonesia,” jelas dia.
Jakarta: Pakar Terorisme Noor Huda Ismail meminta pemerintah Indonesia mempertimbangkan keikutsertaan Timnas
Israel di gelaran
Piala Dunia U-20 di Indonesia. Noor menilai kedatangan Timnas Israel akan mengancam stabilitas keamanan Indonesia karena banyaknya aksi
terorisme.
“Indonesia memiliki banyak jaringan kelompok terorisme yang selama ini menyatakan perang terhadap Israel. Kebencian mereka pada Israel sudah sangat tinggi. Besar kemungkinan kelompok-kelompok ini melakukan aksi serangan jika benar-benar Israel datang,” kata dan pendiri Yayasan Prasasti Perdamaian saat dikonfirmasi, Senin, 27 Maret 2023.
Noor mengingatkan ada tiga kelompok di Indonesia yang harus diwaspadai. Pertama, Jaringan Islamiyah (JI). Jaringan ini, kata dia, sudah bergerak meskipun menggunakan kelompok kecil yang jadi sempalannya.
“Mereka sudah melakukan demo-demo, dan mengeluarkan ancaman. Misalnya ancaman melakukan
sweeping hotel, menggeruduk bandara dan lainnya,” ucap dia.
Kelompok kedua adalah Jamaah Ansharut Daulah (JAD). Dia menerangkan JAD merupakan kelompok di bawah ISIS yang sejak dulu menyatakan perang terhadap Israel. Kelompok ini, kata dia, juga eksis di Indonesia dan sering melakukan aksi serangan bom bunuh diri atau serangan teror lainnya.
“Dan ketiga adalah kelompok mainstream yang juga aktif melakukan gerakan. Intinhya, jaringan-jaringan teroris ini pasti akan mencari panggungnya sendiri saat Piala Dunia U-20 berlangsung. Karena tren kelompok terorisme itu, mereka dianggap eksis kalau melakukan aksi serangan,” papar dia.
Dia menerangkan meskipun pihak keamanan akan bekerja keras menjaga gelaran dengan kekuatan maksimal, namun tidak menutup kemungkinan akan ada kecolongan. Pasalnya, kelompok teroris pasti mencari celah untuk melakukan aksi.
“Mereka akan berbuat apa saja demi menjaga eksistensi kelompoknya. Ini berhubungan soal pendanaan. Ketika mereka eksis, maka dana akan terus mengalir,” tegas dia.
Selama ini, narasi kebencian atas Israel begitu luar biasa menggema di Indonesia. Tak hanya di ruang publik, narasi perlawanan terhadap Israel juga terus menggema di dunia maya.
Noor mengaku mendengar banyak informasi terkait rencana aksi kelompok teroris saat Piala Dunia U-20. Paling santer, kata dia, adalah pembahasan aksi yang tersebar di grup Telegram kelompok radikal itu.
“Banyak di antara mereka yang ada di group itu siap mati demi memperoleh tiket surga. Itu tinggal digosok sedikit saja, anak-anak muda itu bisa melakukan apa saja,” jelas dia.
Noor menyarankan pemerintah Indonesia harus mengkaji betul keikutsertaan Israel dalam perhelatan Piala Dunia U-20 di Indonesia. Sebab dengan banyaknya kelompok teroris anti Israel di Indonesia, potensi terjadi hal yang tidak diinginkan makin besar.
“Potensinya bahaya ini harus dibaca serius, karena ini nama besar dan citra Indonesia di kancah internasional dipertaruhkan,” jelas dia.
Noor mengapresiasi beberapa tokoh yang ikut menolak kedatangan Timnas Israel. Menurut Noor, para tokoh itu mungkin sudah mengetahui adanya skenario dari para teroris.
“Saya yakin para tokoh itu sudah mendapat informasi terkait rencana aksi kelompok teroris ini. Jadi menurut saya daripada memberi panggung untuk kelompok teror ini ya lebih baik Israel tidak usah datang ke Indonesia,” jelas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)