Jakarta: Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) melalui Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) berkolaborasi dengan Metro TV melepas tim ekspedisi perjalanan darat ke Nusa Tenggara pada Jumat, 18 September 2020. Tim Bakti untuk Negeri Ekspedisi Nusa Tenggara ini akan melihat perkembangan akses internet hingga wilayah tersebut.
Direktur Infrastruktur BAKTI Bambang Nugroho menjelaskan akses internet sudah dibangun di wilayah Indonesia, tetapi belum merata. Terdapat 9.113 desa yang belum mendapatkan sinyal internet di tanah air. Sekitar 400 di antaranya berada di Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.
"Kita mau sosialisasikan itu dan dengan program ini kita, dalam hal ini pemerintah, berharap mendapat masukan (terkait pengembangan internet gratis), terang dia dalam pelepasan tim ekspedisi di Gedung Metro TV, Jumat, 18 September 2020.
Akses internet gratis akan dibangun dan dihubungkan dengan satelit dan jaringan terestrial. Saat ini, sudah ada 753 akses internet di NTT dan NTB yang terhubung dengan satelit.
"Akan dibangun di kantor desa, sekolah, dan puskesmas," tambah dia.
Ia mengungkapkan pembangunan internet gratis di Nusa Tenggara akan berlangsung hingga 2022. Program ini bakal dilanjutkan ke daerah timur lainnya.
"Area yang belum mendapat sinyal kebanyakan di (Indonesia) timur. Terutama Sulawesi, Nusa Tenggara, dan Papua," terang dia.
Presiden Direktur Metro TV Don Bosco Selamun menyebut Metro TV hadir untuk memotret pembangunan jaringan di Nusa Tenggara dan manfaatnya bagi masyarakat. Menurut dia internet telah menjadi kebutuhan primer, terutama di masa pandemi covid-19 yang mengandalkan komunikasi jarak jauh.
"Metro TV akan membuat program dokumenter tentang pembangunan infrastruktur jaringan di daerah dan dikombinasikan dengan program wisata. Karena, daerah yang dituju adalah destinasi wisata," papar dia pada kesempatan yang sama.
Dokumenter ini akan dibagi menjadi 26 episode. Program ini akan menayangkan kehidupan masyarakat di daerah 3T (terdepan, terpencil, tertinggal) namun sudah terjamah teknologi.
Dua tim dikerahkan untuk membuat program bernama 'Bakti Untuk Negeri: Ekspedisi Nusa Tenggara' tersebut. Tim 1 yang menuju NTB akan berangkat Sabtu, 19 September 2020. Ekspedisi dimulai dari Mataram dan berakhir di Labuan Bajo.
Tim 2 yang fokus di NTT akan berangkat Minggu, 20 September 2020. Ekspedisi dimulai di Atambua dan berakhir di Labuhan Bajo. Ekspedisi dilakukan selama 35 hari.
Presiden Direktur Metro TV Don Bosco Selamun menyebut Metro TV hadir untuk memotret pembangunan jaringan di Nusa Tenggara dan manfaatnya bagi masyarakat. Menurut dia internet telah menjadi kebutuhan primer, terutama di masa pandemi covid-19 yang mengandalkan komunikasi jarak jauh.
"Metro TV akan membuat program dokumenter tentang pembangunan infrastruktur jaringan di daerah dan dikombinasikan dengan program wisata. Karena, daerah yang dituju adalah destinasi wisata," papar dia pada kesempatan yang sama.
Dokumenter ini akan dibagi menjadi 26 episode. Program ini akan menayangkan kehidupan masyarakat di daerah 3T (terdepan, terpencil, tertinggal) namun sudah terjamah teknologi.
Dua tim dikerahkan untuk membuat program bernama 'Bakti Untuk Negeri: Ekspedisi Nusa Tenggara' tersebut. Tim 1 yang menuju NTB akan berangkat Sabtu, 19 September 2020. Ekspedisi dimulai dari Mataram dan berakhir di Labuan Bajo.
Tim 2 yang fokus di NTT akan berangkat Minggu, 20 September 2020. Ekspedisi dimulai di Atambua dan berakhir di Labuhan Bajo. Ekspedisi dilakukan selama 35 hari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)
