Sekretaris Jenderal Perhimpunan Pedagang Farmasi Pasar Pramuka, Yoyon. Metro TV
Sekretaris Jenderal Perhimpunan Pedagang Farmasi Pasar Pramuka, Yoyon. Metro TV

Metro Pagi Primetime

Selain Atur Harga, Pemerintah Diimbau Tindak Tegas Penimbun Obat

MetroTV • 08 Juli 2021 13:36
Jakarta: Sekretaris Jenderal Perhimpunan Pedagang Farmasi Pasar Pramuka, Yoyon, mengusulkan pemerintah tak hanya mengendalikan harga multivitamin dan obat perawatan covid-19. Ia berharap pemerintah juga memberantas mafia obat di tengah pandemi.
 
Menurutnya, harga obat-obatan juga bisa terancam bila suplai dari produsen tidak berjalan lancar. Dia menduga ada produsen atau distributor nakal menimbun obat sebelum sampai ke apotek. Di tengah lonjakan kasus covid-19, hal ini bisa menciptakan kelangkaan dan harga melambung tinggi.
 
"Seperti yang Pak Luhut Binsar Panjaitan (Menteri Koordinator bidang Maritim dan Investasi) kemarin katakan di beberapa media, mereka akan menyidak produsen dan distributor. Itu kami sangat senang sekali," ujar Yoyon dalam program Metro Pagi Primetime di Metro TV, Kamis, 8 Juli 2021.

Pemerintah telah mengatur dan menerjunkan petugas untuk mengawasi penerapan harga eceran tertinggi (HET) obat yang dijual di apotek. Namun, dia mengakui masih ada spekulan obat yang membuat harga melambung.
 
"Dan pedagang saya, salah satu ada yang masih nakal. Ya risikonya berhubungan dengan hukum,"
 
Pengusaha apotek di Pasar Pramuka sudah membatasi pembelian perseorangan untuk mencegah masyarakat menimbun obat dan vitamin yang tengah banyak diburu. Yoyon mengatakan Pasar Pramuka membatasi pembelian satu boks jenis obat per orang. (Mentari Puspadini)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan