Jakarta: Ketua Umum Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Agus Dwi Susanto mengatakan sistem kesehatan Indonesia bisa kolaps bila pemerintah tak bertindak maksimal menangani covid?19 ini. Sebanyak lima perhimpunan dokter spesialis merekomendasikan lima hal pada pemerintah untuk mencegah hal itu.
"Pertama, meminta pemerintah pusat memberlakukan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) secara menyeluruh dan serentak terutama di Pulau Jawa," kata Agus melalui keterangan tertulis, Jumat, 18 Juni 2021.
Berdasarkan data, kasus covid?19 harian turun sejak diberlakukan PPKM pada 11 Januari 2021. Kasus covid-19 pada Februari menurun.
Namun, saat ini kasus covid?19 kembali naik tajam dan merebak di berbagai wilayah di Indonesia. Pemerintah didorong menerapkan PPKM lebih luas lagi.
"Rekomendasi kedua, meminta pemerintah atau pihak yang berwenang memastikan implementasi serta penerapan PPKM dengan maksimal," kata Agus.
(Baca: 3 Arahan Jokowi dalam Penanganan Covid-19 di Jakarta)
Ketiga, meminta pemerintah mempercepat vaksinasi covid-19 sesuai standar. Keempat, meminta pemerintah lebih masif melakukan tracing dan testing.
"Kemudian, kita semua harus lebih waspada terhadap varian baru covid-19 yang lebih mudah menyebar, mungkin lebih memperberat gejala, mungkin lebih meningkatkan kematian, dan mungkin menghilangkan efek vaksin," papar Agus.
Kelima, mendorong semua masyarakat selalu mematuhi protokol kesehatan. Masyarakat mesti tetap memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, dan tidak berpergian jika tidak mendesak.
"Mari kita sama sama 'menderita' dan bersama-sama berusaha keras dan maksimal dalam waktu yang singkat untuk bersama?sama terbebas dari
penderitaan ini untuk waktu yang panjang," tutur Agus
Sebanyak lima perhimpunan dokter spesialis itu terdiri atas PDPI, Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Kemudian, Perhimpunan Dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia (PERDATIN) dan Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskuler Indonesia (PERKI).
Jakarta: Ketua Umum Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Agus Dwi Susanto mengatakan sistem kesehatan Indonesia bisa kolaps bila pemerintah tak bertindak maksimal menangani
covid?19 ini. Sebanyak lima perhimpunan dokter spesialis merekomendasikan lima hal pada pemerintah untuk mencegah hal itu.
"Pertama, meminta pemerintah pusat memberlakukan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (
PPKM) secara menyeluruh dan serentak terutama di Pulau Jawa," kata Agus melalui keterangan tertulis, Jumat, 18 Juni 2021.
Berdasarkan data, kasus covid?19 harian turun sejak diberlakukan PPKM pada 11 Januari 2021. Kasus covid-19 pada Februari menurun.
Namun, saat ini kasus covid?19 kembali naik tajam dan merebak di berbagai wilayah di Indonesia. Pemerintah didorong menerapkan PPKM lebih luas lagi.
"Rekomendasi kedua, meminta pemerintah atau pihak yang berwenang memastikan implementasi serta penerapan PPKM dengan maksimal," kata Agus.
(Baca:
3 Arahan Jokowi dalam Penanganan Covid-19 di Jakarta)
Ketiga, meminta pemerintah mempercepat
vaksinasi covid-19 sesuai standar. Keempat, meminta pemerintah lebih masif melakukan
tracing dan
testing.
"Kemudian, kita semua harus lebih waspada terhadap varian baru covid-19 yang lebih mudah menyebar, mungkin lebih memperberat gejala, mungkin lebih meningkatkan kematian, dan mungkin menghilangkan efek vaksin," papar Agus.
Kelima, mendorong semua masyarakat selalu mematuhi protokol kesehatan. Masyarakat mesti tetap memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, dan tidak berpergian jika tidak mendesak.
"Mari kita sama sama 'menderita' dan bersama-sama berusaha keras dan maksimal dalam waktu yang singkat untuk bersama?sama terbebas dari
penderitaan ini untuk waktu yang panjang," tutur Agus
Sebanyak lima perhimpunan dokter spesialis itu terdiri atas PDPI, Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Kemudian, Perhimpunan Dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia (PERDATIN) dan Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskuler Indonesia (PERKI).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)