Jakarta: Tagar kebijakan pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat darurat (PPKM Darurat) bertengger di berbagai media saat ini. Peraturan ini diyakini sebagai upaya menurunkan laju penularan covid-19 di Indonesia.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat kasus positif covid-19 sebanyak 2.178.272 di Indonesia. Kasus meninggal dunia terkonfirmasi mencapai 58.491 kasus.
Juru Bicara Satuan Tugas Satgas Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Erlina Burhan, berharap PPKM Darurat dapat bekerja dengan baik layaknya pembatasan sosial berskala besar (PSSB) pada 2020 lalu.
"Kami dari perhimpunan mengharapkan efektivitas PPKM Darurat ini seperti PSSB, karena saat itu benar-benar terjadi penurunan kasus yang signifikan. Kami bisa lebih bernapas," kata Burhan dalam tayangan Prime Talk Metro TV pada Kamis, 1 Juli 2021
Erlina menilai PPKM Darurat terlambat diberlakukan. Meskipun begitu, ia menegaskan pelaksanaannya lebih baik dilakukan daripada tidak sama sekali.
Menurutnya, lonjakan kasus di Indonesia disebabkan karena berbagai kombinasi, yakni kelalaian masyarakat, pemerintah merasa sudah berhasil, masuknya varian Delta, dan cakupan vaksinasi yang rendah. Ia pun mengingatkan agar pemerintah melakukan pemantauan yang ketat dalam implementasi di lapangan selama pemberlakuan PPKM Darurat.
"Dari pemantauan saya, aturan yang bagus itu implementasi di lapangannya tidak optimal. Saya dan teman-teman meminta pemerintah mengawal implementasi di lapangan agar sesuai aturan. Jangan sampai di atas kertas saja," kata Erlina.
Hal serupa disampaikan Epidemiolog Universitas Indonesia (UI), Tri Yunis Miko Wahyono. “Setahu saya, kalau memadamkan api itu paling mudah saat masih kecil. Sekarang ini, ibarat kebakaran, sudah terlalu besar. Jadi, amat terlambat," ujarnya. (Nadia Ayu)
Jakarta: Tagar kebijakan pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat darurat (PPKM Darurat) bertengger di berbagai media saat ini. Peraturan ini diyakini sebagai upaya menurunkan laju penularan covid-19 di Indonesia.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat kasus positif covid-19 sebanyak 2.178.272 di Indonesia. Kasus meninggal dunia terkonfirmasi mencapai 58.491 kasus.
Juru Bicara Satuan Tugas Satgas Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Erlina Burhan, berharap PPKM Darurat dapat bekerja dengan baik layaknya pembatasan sosial berskala besar (PSSB) pada 2020 lalu.
"Kami dari perhimpunan mengharapkan efektivitas PPKM Darurat ini seperti PSSB, karena saat itu benar-benar terjadi penurunan kasus yang signifikan. Kami bisa lebih bernapas," kata Burhan dalam tayangan Prime Talk
Metro TV pada Kamis, 1 Juli 2021
Erlina menilai PPKM Darurat terlambat diberlakukan. Meskipun begitu, ia menegaskan pelaksanaannya lebih baik dilakukan daripada tidak sama sekali.
Menurutnya, lonjakan kasus di Indonesia disebabkan karena berbagai kombinasi, yakni kelalaian masyarakat, pemerintah merasa sudah berhasil, masuknya varian Delta, dan cakupan vaksinasi yang rendah. Ia pun mengingatkan agar pemerintah melakukan pemantauan yang ketat dalam implementasi di lapangan selama pemberlakuan PPKM Darurat.
"Dari pemantauan saya, aturan yang bagus itu implementasi di lapangannya tidak optimal. Saya dan teman-teman meminta pemerintah mengawal implementasi di lapangan agar sesuai aturan. Jangan sampai di atas kertas saja," kata Erlina.
Hal serupa disampaikan Epidemiolog Universitas Indonesia (UI), Tri Yunis Miko Wahyono. “Setahu saya, kalau memadamkan api itu paling mudah saat masih kecil. Sekarang ini, ibarat kebakaran, sudah terlalu besar. Jadi, amat terlambat," ujarnya.
(Nadia Ayu) Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)