medcom.id, Jakarta: Bareskrim Mabes Polri memastikan, empat orang tersangka terorisme yang ditangkap di Bekasi merupakan sel jaringan Bahrun Naim (BN). Tak menutup kemungkinan ada sel-sel kecil lain yang berniat m,elakukan aksi serupa.
"BN berusaha merekrut mereka dan membuat sel-sel kecil. Tidak menutup kemungkinan ada sel-sel kecil lainnya," kata Kabag Mitra Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Kombes Awi Setiyono di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Minggu (11/12/2016).
Awi mengimbau masyarakat waspada. Sel-sel kecil itu bisa saja berada di tengah masyarakat. "Tidak menutup kemungkinan di luar sana banyak yang harus kita waspadai," ujarnya.
Awi berharap, dengan kewaspadaan masyarakat, polisi terbantu dalam menanggulangi terorisme. "Informasi sekecil apapun berguna untuk mengungkap jaringan-jaringan teror ini," terang Awi.
Kemarin, Densus 88 menangkap empat terduga teroris di sejumlah tempat. Dian Yuli Novi ditangkap di kamar indekosnya, di Bidara Jaya Bekasi. Selain Dian, polisi menciduk Nur Solihin, Agus Supriyadi di kolong fly over Kalimalang, Jakarta Timur. Sementara S alias Abu Izzah dibekuk di Karanganyar, Jawa Tengah.
Mereka diketahui tergabung dalam Jamaah Anshar Daulah Khilafah Nusantara (JADKN) yang merupakan sel baru dari jaringan teroris Bahrun Naim.
Keempat orang tersebut dijerat Pasal 7 juncto Pasal 15 Undang-Undang RI Nomor 15 Tahun 2003 tentang penetapan peraturan pemerintah pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2002 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme. Mereka terancam pidana penjara seumur hidup.
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/8koX4nWK" frameborder="0" scrolling="no" allowfullscreen></iframe>
medcom.id, Jakarta: Bareskrim Mabes Polri memastikan, empat orang tersangka terorisme yang ditangkap di Bekasi merupakan sel jaringan Bahrun Naim (BN). Tak menutup kemungkinan ada sel-sel kecil lain yang berniat m,elakukan aksi serupa.
"BN berusaha merekrut mereka dan membuat sel-sel kecil. Tidak menutup kemungkinan ada sel-sel kecil lainnya," kata Kabag Mitra Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Kombes Awi Setiyono di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Minggu (11/12/2016).
Awi mengimbau masyarakat waspada. Sel-sel kecil itu bisa saja berada di tengah masyarakat. "Tidak menutup kemungkinan di luar sana banyak yang harus kita waspadai," ujarnya.
Awi berharap, dengan kewaspadaan masyarakat, polisi terbantu dalam menanggulangi terorisme. "Informasi sekecil apapun berguna untuk mengungkap jaringan-jaringan teror ini," terang Awi.
Kemarin, Densus 88 menangkap empat terduga teroris di sejumlah tempat. Dian Yuli Novi ditangkap di kamar indekosnya, di Bidara Jaya Bekasi. Selain Dian, polisi menciduk Nur Solihin, Agus Supriyadi di kolong fly over Kalimalang, Jakarta Timur. Sementara S alias Abu Izzah dibekuk di Karanganyar, Jawa Tengah.
Mereka diketahui tergabung dalam Jamaah Anshar Daulah Khilafah Nusantara (JADKN) yang merupakan sel baru dari jaringan teroris Bahrun Naim.
Keempat orang tersebut dijerat Pasal 7 juncto Pasal 15 Undang-Undang RI Nomor 15 Tahun 2003 tentang penetapan peraturan pemerintah pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2002 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme. Mereka terancam pidana penjara seumur hidup.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)