Pengemudi Grab demo Grab Indonesia. Foto: Metrotvnews.com/Faisal Abdalla
Pengemudi Grab demo Grab Indonesia. Foto: Metrotvnews.com/Faisal Abdalla

Grab Tuding Peserta Unjuk Rasa soal Suspensi bukan Mitra

Juven Martua Sitompul • 06 Juli 2017 19:55
medcom.id, Jakarta: Managing Director Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata menuding sebagian besar dari 200 orang pengunjuk rasa yang mempersoalkan suspensi akun bukanlah mitra pengemudi Grab. Bahkan, ada juga dari mereka tidak memiliki banyak kontribusi untuk Grab.
 
"Dari yang hadir banyak bukan mitra pengemudi atau kontribusinya tidak banyak lagi. Jadi relevansi tidak terlalu relevan lagi," kata Rizdki di kantor Grab, Gedung Lippo Kuningan Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Kamis 6 Juli 2017.
 
Selain suspensi, dalam mediasi yang digelar pada 4 Juli 2017, pengemudi mempermasalahkan kode etik Grab. Padahal, kode etik diberlakukan untuk menjaga keamanan, keselamatan dan kualitas pelayanan, baik kepada pelanggan ataupun mitra.

"Mereka kebanyakan membicarakan kode etik dan suspensi. Kode etik yang diterapkan melalui pertimbangan yang matang, juga mengatur berjalannya hubungan kemitraan," ujar dia.
 
Untuk mencairkan masalah ini, pihaknya pun akan kembali melakukan mediasi dengan mitra pengemudi pada Senin 10 Juli 2017. Ridzki berharap, mereka yang datang merupakan mitra pengemudi Grab.
 
"Akan ada mediasi pada 10 Juli. Apabila kontribusinya menurun dari Grab, saya harap relevansinya tidak relevan kalau yang bersangkutan bukan pengemudi Grab," kata Ridzki.  
 
Selasa 4 Juli 2017 kemarin ratusan orang dari Front Driver Online menggelar aksi damai di depan kantor Grab Indonesia di kawasan Gunung Sahari, Jakarta Utara. Massa menuntut uang insentif Lebaran yang belum dibayarkan PT Grab Indonesia.
 
Massa berkumpul sejak pukul 10.00 WIB. Beberapa tuntutan yang disuarakan di antaranya pembayaran uang insentif Lebaran yang sebelumnya dijanjikan pihak Grab.
 
"Kami sudah rela bekerja saat Lebaran, tidak berkumpul bersama keluarga, tapi insentif kami tidak dibayarkan," teriak salah seorang orator di atas mobil komando.
 
Selain soal insentif, para driver meminta pihak Grab tidak membekukan akun driver secara sepihak dan hanya berdasarkan penilaian pelanggan. Mereka juga menuntut Grab melibatkan mitra driver dalam menyusun kode etik.
 
"Hapus kode etik yang merugikan driver, kami mitra, bukan budak," kata otator.
 
Para driver mengancam melakukan aksi lebih besar di kantor pusat Grab di Lippo Kuningan jika tuntutan mereka tidak dipenuhi.
 
Hingga saat ini aksi damai para driver online masih berlangsung. Sejumlah aparat kepolisian juga terlihat mengamankan jalannya aksi. Belum ada tanggapan dari manajemen Grab Indonesia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(MBM)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan