Tito: Tidak ada Lagi Cebong dan Kampret

Jakarta: Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian meminta seluruh elemen masyarakat melupakan istilah cebong dan kampret. Dia ingin masyarakat kembali bersatu setelah Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 usai.  "Ada istilah cebong lah, kampret lah. Sekarang tidak ada lagi cebong kampret, sekarang adanya bangsa Indonesia," kata Tito di Lapangan Silang Monas, Jakarta Pusat, Minggu, 7 Juli 2019.  Tito menyatakan selama pemilu serentak itu, berita bohong banyak tersebar di media sosial. Polarisasi masyarakat menjadi dua kubu terjadi.  "Rangkaian Pemilu 2019 paling complicated di seluruh dunia. Selama 10 bulan, kita semua sibuk, bangsa kita terpolarisasi dengan pilihan masing-masing," ucap dia.  Pesan ini terus disampaikan Tito dalam olahraga bersama TNI Polri di Monas.  Kegiatan ini adalah bagian dari rangkaian acara untuk memperingati hari ulang tahun (HUT) ke-73 Bhayangkara.  Tito menuturkan kegiatan seharusnya dilaksanakan pada 1 Juli 2019. Namun, acara tertunda akibat pengamanan sidang perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) di Mahkamah Konstitusi (MK).  Baca: JK Optimistis Masyarakat Kembali Bersatu "Tanggal 27 dan 28 Juni masih ada sidang MK, kita belum tahu juga hasilnya. daripada ambil rediko upacara tanggal 1 Juli, Upacara diundur semuanya jadi tanggal 10 Juli dilaksanakan serempak seluruh Indonesia," ucap dia.  Kegiatan tersebut dihadiri perwira tinggi (pati) jajaran Polri dan TNI. Mereka di antaranya Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Andika Perkasa, Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Siwi Sukma, Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal Yuyu Sutisna, Wakapolri Komjen Ari Dono, dan Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Muhammad Iqbal.