Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan, dan Kosmetik (Deputi 2), Mohamad Kashuri meminta pembentukan Asosiasi Kontrak Manufaktur Kosmetik Indonesia (AKKMI) menjadi katalis dari ajakan itu. Kashuri percaya pembentukan asosiasi mampu memastikan produk kosmetik yang dihasilkan memenuhi standar.
"Adanya asosiasi seperti AKKMI juga membantu pemerintah dalam upaya memastikan bahwa produk kosmetik yang beredar di pasaran berkualitas baik," ujar Deputi Bidang Pengawasan Obat Mohammad Kashuri, dalam acara soft launching AKKMI, dikutip Jumat, 23 Agustus 2024.
Kashuri menyebut saat ini terdapat lebih dari 506 ribu produk kosmetik yang telah diberikan izin edar. BPOM dalam sehari bisa menyetujui lebih dari 400 produk kosmetik.
"Ini merupakan gambaran dari peningkatan yang saya kira cukup signifikan," bebernya.
Baca: Cara Scan Barcode BPOM untuk Mengetahui Keaslian Produk |
Pertumbuhan industri kosmetik yang sangat pesat ditengarai oleh beberapa faktor. Salah satunya kesadaran masyarakat Indonesia terkait perawatan diri meningkat.
"Sehingga penggunaan kosmetik meluas dari lahir hingga meninggal, dari sebelum tidur hingga bangun tidur," jelasnya.
Sementara itu, Ketua AKKMI, Halim Nababan menjelaskan pembentukan asosiasi ini sebagai upaya swasta memperkuat kualitas kosemtik dalam negeri. Serta wadah terciptanya inovasi yang mampu bersaing di pasar global.
"Kami percaya bahwa melalui acara ini, AKKMI akan memulai era baru dalam sinergi industri yang lebih kuat," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id