Yunita bersama anggota posyandu binaannya -- dok. Pertamina
Yunita bersama anggota posyandu binaannya -- dok. Pertamina

Perjuangan Yunita demi Kesehatan Ibu dan Anak di Klamono

M Studio • 02 Mei 2016 10:48
medcom.id, Jakarta: Masalah kesehatan ibu dan anak terjadi hampir di seluruh wilayah Indonesia. Namun, hidup di daerah dengan fasilitas kesehatan minim memiliki tantangan lebih berat dalam mewujudkan kualitas kesehatan ibu dan anak yang baik.
 
Di Papua Barat, banyak ibu-ibu harus melahirkan dengan bantuan alat medis yang sebenarnya tidak memenuhi standar kesehatan. Selain itu, banyak pula bayi yang mengalami gizi buruk dan kurang gizi.
 
Berdasarkan data Dinas Pemerintah Sorong, pada 2015 ada 225 kasus gizi buruk dan kurang gizi. Artinya, di lapangan kemungkinan jumlahnya lebih dari itu.

Melihat kondisi tersebut, seorang wanita kelahiran Wamena berusaha membuat perubahan demi perbaikan kesehatan bagi ibu dan anak di Papua Barat. Ia sadar, posyandu memiliki peran penting untuk mengatasi gizi buruk dan kurang gizi.
 
Pada 2014, Yunita pun mulai aktif terlibat dalam pemberdayaan posyandu di Distrik Klamono, Papua Barat. Wanita 37 tahun ini juga kerap memberikan pelatihan kepada para kader posyandu.
 
Seperti halnya permasalahan yang lumrah ditemui di sebagian besar posyandu di daerah terpencil, tingkat kunjungan posyandu di Distrik Klamono pada awalnya sangat rendah. Melalui program Pertamina Sehati, Yunita gencar melakukan sosialisasi dan edukasi kepada warga.
 
Pertamina pun mendukung perjuangan Yunita dengan melakukan pendampingan lima posyandu di Distrik Klamono melalui program Pertamina Sehati. Bersama Yunita dan Yayasan Anak Persada, Pertamina memberikan bantuan berupa peningkatan fasilitas posyandu melalui revitalisasi.
 
“Keinginan ibu untuk datang ke Posyandu masih sangat kurang. Salah satu cara saya adalah membuat kuis atau memberikan hadiah kecil-kecilan yang isinya sabun cuci, minyak goreng, atau sabun mandi untuk memotivasi mereka datang sekaligus memberikan edukasi,” jelas Yunita.
 
Yunita mengakui, tidak mudah mengubah perilaku masyarakat untuk sadar akan pentingnya kesehatan ibu, bayi, dan balita. Namun, ia tidak pernah menyerah dan terus berjuang mengubah perilaku tidak sehat menjadi sehat.
 
“Kini, sedikit demi sedikit tingkat kehadiran ibu dan balita di posyandu mulai meningkat. Angka gizi buruk dan gizi kurang juga dapat ditekan, walaupun belum signifikan,” jelas Yunita yang pernah maraih Pertamina Award 2015 sebagai Local Hero untuk kategori Kesehatan.
 
Selain mengupayakan cara menarik, Yunita dan Pertamina juga mengenalkan sistem lima meja. Sistem ini merupakan kegiatan standar operasional prosedur yang harus dilaksanakan sebuah posyandu.
 
Sistem lima meja bukan berarti posyandu harus memiliki lima meja untuk pelaksanaannya. Tetapi, kegiatan posyandu harus mencakup lima pokok kegiatan, yaitu pendaftaran balita atau ibu hamil atau ibu menyusui, penimbangan balita, pencatatan hasil penimbangan, penyuluhan serta pelayanan gizi, dan pelayanan kesehatan, KB, imuninasi, serta pojok oralit.
 
Dengan sistem lima meja, posyandu dapat melakukan pengukuran dan pencatatan berat badan dengan lebih lengkap, teratur, dan lebih sistematis.
 
Selain itu, Pertamina juga memberikan bantuan berupa makanan tambahan kepada balita yang mengalami gizi buruk dan gizi kurang, serta monitoring kesehatan yang lebih intensif kepada balita di Distrik Klamono. Pertamina pun mendorong kader-kader posyandu lebih aktif menjemput ibu dan balita yang jarang ke posyandu.
 
“Wilayah operasi Pertamina tersebar di seluruh penjuru tanah air, tak terkecuali di wilayah terluar, terdepan, dan tertinggal. Kami tidak semata-mata melakukan operasional bisnis, tapi juga memberikan perhatian kepada kesejahteraan warga. Kami menyadari, masalah kesehatan ibu dan anak di tanah air masih memprihatinkan. Melalui program Pertamina Sehati, kami ingin berkontribusi dalam mengurangi angka kematian ibu dan bayi, serta gizi buruk dan kurang gizi,” ungkap Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(NIN)


BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan