Ilustrasi. Medcom.id
Ilustrasi. Medcom.id

BMKG: Hujan Lebat dan Angin Kencang Melanda Sejumlah Wilayah

Antara • 02 Juli 2023 08:21
Jakarta: Sejumlah wilayah Indonesia berpotensi mengalami hujan lebat disertai petir dan angin kencang pada Minggu, 2 Juli 2023. Hal itu berdasarkan peringatan dini cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
 
Dikutip dari Antara, potensi hujan lebat disertai kilat bakal melanda wilayah Aceh, Sumatra Utara, Kepulauan Riau, Bengkulu, Jambi, Sumatra Selatan, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.
 
Kemudian, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, dan Papua.

Sementara itu, terdapat beberapa wilayah yang berpotensi mengalami angin kencang lebih dari 45 km per jam. Wilayah tersebut adalah Sumatra Selatan, Jawa Barat, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Utara, dan Kalimantan Selatan.
 
Baca juga: BMKG Hujan Ringan Guyur Jaksel dan Jaktim Pada Siang Hari

Selain itu, suhu di sejumlah wilayah dipantau tinggi (konvergensi). Kondisi tersebut terjadi di sepanjang pesisir barat Aceh hingga Selat Malaka, Riau.
 
Kemudian, dari Selat Malaka hingga Laut Tiongkok Selatan; dari Laut Natuna hingga Laut Tiongkok Selatan; dari Kalimantan Tengah hingga Laut Natuna; dari Selat Makassar hingga Laut Sulu; dan di perairan Selatan NTT.
 
Sedangkan daerah konfluensi lain juga terpantau berada di Samudra Hindia Selatan NTT hingga Barat daya Bengkulu, Laut Andaman, Selat Karimata, Laut Natuna, dan Laut China Selatan.
 
Kondisi tersebut meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sepanjang daerah konvergensi dan konfluensi tersebut.
 
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Pusat Meteorologi Publik, BMKG, Andri Ramdhani, menyampaikan berdasarkan data analisis cuaca dalam tiga hari terakhir masih terdapat hujan yang turun di beberapa wilayah. "Potensi peningkatan hujan tersebut turut dipicu oleh beberapa faktor dinamika atmosfer," kata Andri.
 
Ia mengemukakan faktor atmosfer itu di antaranya terjadinya pola belokan dan perlambatan angin di sekitar wilayah Indonesia bagian utara. Hal itu  memicu peningkatan pertumbuhan awan hujan.
 
Selain itu, dorongan massa udara dari wilayah selatan Indonesia. Hal itu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABK)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan